Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Kakao Bisa Terhindar dari Koreksi

Meski produksi kakao pada kuartal I 2019 mencerminkan penurunan, tren tersebut diharapkan dapat tertahan lewat sejumlah insentif pemerintah yang mulai berjalan.
Kebun Kakao/Aceh-edff.org
Kebun Kakao/Aceh-edff.org

Bisnis.com, JAKARTA — Meski produksi kakao pada kuartal I 2019 mencerminkan penurunan, tren tersebut diharapkan dapat tertahan lewat sejumlah insentif pemerintah yang mulai berjalan.

Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arie Nauvel Iskandar menyatakan produksi kakao tahun ini mungkin tak menunjukkan peningkatan, namun ia menaruh harapan tidak terjadi penurunan signifikan sebagaimana pada 2017 dengan produksi 260.000 ton menjadi sekitar 220.000 ton pada 2018.

“Kalau tahun ini sebenarnya saya menaruh harapan besar, karena dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian mengambil langkah konkrit. Salah satunya dengan menyiapkan pupuk khusus kakao,” ungkap Arie saat dihubungi Bisnis, Minggu (19/5/2019).

Arie menjelaskan bahwa berbeda dengan kebijakan subsidi pupuk generik sebelumnya, Kementrian Pertanian telah menyetujui penyediaan pupuk khusus bagi kakao. Arie sendiri mengharapkan pendistribusian pupuk ini dapat mulai berjalan tahun ini.

“Distribusi pupuk ini mungkin tak langsung berdampak pada peningkatan yang signifikan, tetapi paling tidak akan menahan laju penurunan,” ungkapnya.

Selain distribusi pupuk yang diharapkan dapat mempengaruhi produksi kakao tahun ini, Arie juga memperkirakan program lain berupa penyebaran bibit unggul dari pemerintah bisa dirasakan dalam dua sampai tiga tahun ke depan.

“Kementan juga sudah menyiapkan penyebaran satu juta lebih bibit kakao. Menurut saya itu akan signifikan tapi tidak tahun ini karena benih butuh dua sampai tiga tahun untuk menunjukkan hasilnya,” ujar Arie.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper