Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PINA Sasar Investor Asia, Australia dan Kanada

Proyek PSN yang ditawarkan yakni divestasi saham 18 ruas tol yang dimiliki Waskita Toll Road (WTR) senilai Rp144 triliun, dan pengembangan pariwisata pada Program 10 Bali Baru senilai Rp290 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA -- CEO Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) Ekoputro Adijayanto mengatakan bahwa pihaknya membidik fasilitas pembiayaan proyek infrastruktur dan proyek strategis lainnya sebesar US$6 miliar sepanjang 2019. Namun, negosiasi masih menjadi tantangan.

"Tantangannya adalah bagaimana kita dapat melakukan negosiasi dengan cepat. Ya skema-skema yang paling cepat sesuai dengan investment appetite dari investor maupun dari kebutuhan project owner ini," tuturnya kepada Bisnis, di Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Menurut Eko, negosiasi ini sebenarnya bukan suatu tantangan yang terlalu sulit karena sudah kerap dilakukan oleh PINA. Hal ini, menurutnya, mungkin perlu difasilitasi secara terus menerus oleh PINA.

Disinggung mengenai target, tahun ini pihaknya menyasar beberapa investor utama yang sudah ada di dafta merekar, selain juga menyasar investor-investor baru dari berbagai negara yang belum masuk daftar potensial.

"Paling potensial kita masih melihat negara di Asia seperti Jepang dan China, lalu negara-negara besar seperti Kanada. Kita juga melihat Australia sebagai negara tetangga kita adalah salah satu target-target yang kita sasar juga," paparnya.

Sebagai infomasi, proyek yang ditawarkan kepada investor berasal beragam, mulai dari jalan tol, perkebunan, pariwisata, bandara, dan proyek lainnya. Beberapa proyek yang ditawarkan merupakan proyek strategis nasional (PSN).

Proyek PSN yang ditawarkan yakni divestasi saham 18 ruas tol yang konsesinya dimiliki Waskita Toll Road (WTR) senilai Rp144 triliun. Selain itu, pengembangan pariwisata pada 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) atau program 10 Bali Baru senilai Rp290 triliun juga ditawarkan.

Proyek lain yang masuk dalam daftar yaitu pengembangan kanal dan dermaga PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) senilai Rp11,9 triliun dan peningkatan produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) senilai Rp5,97 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper