Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tunda Penetapan Tarif Impor Mobil Uni Eropa dan Jepang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menunda penetapan tarif impor otomotif dari Uni Eropa, Jepang, serta negara lain selama 180 hari ke depan untuk menghindari kegagalan negosiasi yang tengah berlangsung.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Hotel JW Marriott, di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Jorge Silva
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Hotel JW Marriott, di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Jorge Silva

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menunda penetapan tarif impor otomotif dari Uni Eropa, Jepang, serta negara lain selama 180 hari ke depan untuk menghindari kegagalan negosiasi yang tengah berlangsung.

Langkah ini diambil untuk menghindari perang tarif lainnya dengan beberapa mitra dagang utama AS, namun hal ini juga dapat mempengaruhi risiko hubungan dagang pada masa depan.

Penundaan tersebut dapat menghindari meningkatnya ketegangan dengan sekutu-sekutu AS ketika pemerintah menghadapi perang dagang yang semakin mendalam dengan China, yang mengganggu rantai pasokan dan menimbulkan perlambatan berkelanjutan atas ekonomi global.

Perusahaan dan pemerintah dari Eropa hingga Asia telah memperingatkan Trump bahwa tarif impor mobil akan merugikan ekonomi AS dan mengganggu industri otomotif global.

"Tarif saat ini telah menambah beban, mengurangi daya saing global industri, dan menciptakan ketidakpastian luar biasa yang mengakibatkan investasi dan pertumbuhan melambat," kata John Bozzella, Presiden Global Automakers, kelompok perdagangan yang mewakili pembuat mobil dan pemasok yang berbasis di luar AS, seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (20/5/2019).

National Automobile Dealers Association memperkirakan bahwa tarif akan menambah biaya mobil buatan AS senilai US$2.270 dan tambahan US$6.875 untuk mobil dan truk yang diimpor.

Di sisi lain, Trump kembali mengkritisi hambatan perdagangan dengan Uni Eropa yang menurutnya tidak pantas, bahkan lebih buruk dari perlakuan China.

"Mereka punya batasan dagang. Mereka menolak produk peternakan kita, menolak produk otomotif kita. Tetapi mereka mengirim BMW seperti biskuit. Tidak ada satupun yang dikenakan pajak," keluh Trump.

Pernyataan Trump mengusik para pembuat mobil asing dengan kegiatan operasi besar di AS dengan sorotan kontribusi terhadap keamanan nasional AS bagi perusahaan-perusahaan yang berutang dengan Amerika.

"Pernyataan hari ini mengirimkan pesan kepada Toyota bahwa investasi kami tidak disambut baik, dan kontribusi dari masing-masing karyawan kami di seluruh Amerika tidak dihargai," kata Toyota Motor Corp. dalam sebuah pernyataan.

Toyota hingga saat ini memiliki 10 pabrik di AS dan sedang membangun pabrik baru senilai US$1,6 miliar di Alabama bersama dengan Mazda Motor Corp yang dijadwalkan untuk memulai produksi pada 2021.

Adapun, pernyataan Washington terkait negosiasi tarif impor produk otomotif menandakan bahwa Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan tidak akan menghadapi tarif apa pun karena mereka telah menegosiasikan kesepakatan dengan administrasi Trump.

Dalam pernyataannya, Trump telah mempertimbangkan bahwa Perjanjian AS-Korea yang dinegosiasikan ulang dan USMCA yang baru-baru ini ditandatangani, dapat membantu mengatasi ancaman pelemahan keamanan nasional.

Kanada dan Meksiko menegosiasikan surat pengantar untuk Perjanjian AS-Meksiko-Kanada yang dapat membebaskan mereka dari bea masuk AS yang baru terhadap impor mobil.

Sementara itu, perundingan antara AS dan Korea Selatan telah dinegosiasikan ulang pada tahun lalu, perjanjian yang mencakup ketentuan untuk menggandakan jumlah mobil yang dapat dijual oleh para pembuat mobil AS di negara Asia tanpa batasan dari standar keamanan lokal.

Investigasi yang dilakukan oleh Departemen Perdagagan AS sejak tahun lalu tersebut dilakukan berdasarkan Undang-Undang Perdagangan Pasal 232 tahun 1960, di mana ketentuan yang sama digunakan pemerintah untuk menetapkan tarif baja dan aluminium.

Ketentuan batasan impor mobil tersebut mencakup impor kendaraan termasuk SUV, van dan truk ringan, serta suku cadang mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper