Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April 2019, Belanja Negara Capai Rp631,78 Triliun

Realisasi belanja negara sampai dengan akhir April 2019 mencapai Rp631,78 triliun atau setara 25,7 persen dari Pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi belanja negara sampai dengan akhir April 2019 mencapai Rp631,78 triliun atau setara 25,7 persen dari Pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
Realisasi belanja negara tersebut tumbuh 8,4 persen (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun realisasi belanja negara meliputi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) Rp370,05 triliun, Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa Rp261,73 triliun.
Realisasi BPP sampai April 2019 mencapai Rp370,05 triliun atau 22,64 persen dari pagu APBN 2019. Jumlah tersebut terdiri dari belanja K/L Rp201,11 triliun dan belanja Non K/L sebesar Rp168,94 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kondisi realisasi BPP sampai 30 April 2019 tersebut mengalami peningkatan sebesar 11,8 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
"Meningkatnya kinerja belanja BPP itu utamanya didorong oleh realisasi belanja bantuan sosial," ujarnya di sela Konferensi Pers APBN KITA April 2019, di Kementerian Keuangan, Kamis (16/5/2019).
Realisasi belanja bansos telah mencapai Rp54 triliun atau sekitar 52,9 persen dari Pagu APBN 2019. Realisasi bansos itu mengalami pertumbuhan sebesar 75,7 persen (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya.
"Antara lain karena adanya kenaikan indeks bantuan yang signifikan pada Program Keluarga Harapan dan percepatan pencairan iuran Penerima Bantuan Iuran," ujarnya.
Menurutnya kondisi tersebut menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar dan mendorong daya beli.
Sementara itu, kinerja realisasi belanja non K/L mengalami penurunan dari 27,20 persen terhadap Pagu APBN 2018 menjadi 21,69 persen terhadap Pagu APBN 2019. Hal ini terutama disebabkan karena menurunnya kinerja realisasi belanja subsidi.
Realisasi belanja subsidi sampai akhir April 2019 capai Rp37,95 triliun atau 16,92 persen dari Pagu APBN yang ditetapkan. Realisias tersebut lebih sedikit Rp2,79 triliun atau 6,85 persen dibandingkan realisasi belanja subsidi periode sama 2018.
"Lebih rendahnya realisasi belanja subsidi itu terutama dikarenakan pada 2018 terdapat pembayaran sebagian kekurangan subsidi energi tahun sebelumnya, sedangkan realisasi periode sampai Maret 2019 hanya meliputi pembayaran subsidi energi Januari-Maret," ujarnya.
Sedangkan realisasi subsidi non energi justru lebih tinggi dari pada periode sama 2018 karena terdapat percepatan realisasi Subsidi Pupuk dan Subsidi Kredit Program dalam tahun 2019.
Sementara untuk realisasi Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Desa (DD) April 2019 mencapai Rp261,73 triliun terdiri dari TKD Rp247,7 triliun dan DD sebesar Rp14,03 triliun.
Realisasi TKD tersebut lebih tinggi Rp9,8 triliun atau 3,89 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal itu salah satunya dipengaruhi oleh penyalurnya kembali DAU beberapa daerah yang telah menyampaikan laporan Informasi Keuangan Daerah (IKD) serta penyalurnya DAU tambahan bantuan pendanaan beberapa kelurahan.
Sementara itu, untuk realisasi DD per April 2019 lebih rendah Rp0,24 triliun atau negatif 1,68 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Rendahnya penyerapan DD itu dipengaruhi oleh belum dipenuhinya persyaratan penyaluran DD tahap I oleh beberapa Pemda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper