Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Diimbau Tinjau Kembali Kebijakan Moneter

Kepala The Fed New York John Williams mengingatkan agar para pembuat kebijakan moneter di seluruh dunia kembali meninjau strategi mereka untuk mempersiapkan kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan suku bunga yang rendah.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala The Fed New York John Williams mengingatkan agar para pembuat kebijakan moneter di seluruh dunia kembali meninjau strategi mereka untuk mempersiapkan kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan suku bunga yang rendah.

Menurutnya, bank-bank sentral harus meninjau dan menilai kembali kerangka kebijakan kerja, strategi, serta seluruh instrumen moneter untuk memaksimalkan efek terhadap ekonomi di tengah minat investasi yang rendah dan jumlah dana simpanan yang semakin meningkat.

"Jika tidak ada perubahan seperti itu, bank sentral akan sangat kesulitan untuk mencapai ekonomi yang stabil dan ekspektasi inflasi yang kuat," ujar Williams dalam sebuah panel diskusi di Zurich, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (15/5/2019).

William merujuk pada tinjauan strategi The Fed yang juga tengah dilakukan terkait kebijakan moneter mereka tahun ini.

Di saat tingkat pengangguran mencapai level terendah dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi juga masih berada di bawah target 2 persen yang ditetapkan oleh The Fed, survei terhadap ekspektasi inflasi juga terus melemah.

Bank sentral AS terus menahan suku bunga pada kisaran 2,25 persen-2,5 persen sejak Desember tahun lalu meskipun pertumbuhan inflasi tidak sesuai target dan risiko pertumbuhan ekonomi global terus meningkat.

Risiko pada pertumbuha ekonomi global juga kembali terusik oleh ketegangan perang dagang yang meningkat antara AS dan China.

Para investor juga berpendapat bahwa tahun ini adalah saat yang tepat untuk memangkas suku bunga acuan.

"Mengingat ruang kebijakan terbatas untuk penurunan suku bunga dalam penurunan di masa depan, pemulihan [ekonomi] akan lambat dan inflasi di bawah target," kata Williams.

Ketua The Fed New York juga menyerukan perubahan kebijakan fiskal untuk membantu memerangi penurunan ekonomi di masa depan, seperti stabilisator otomatis yang lebih kuat dan koordinasi yang lebih baik antara The Fed dan Kementerian Keuangan AS mengenai manajemen utang.

Pejabat Fed selama ini terus mengambil sikap yang berhati-hati terkait perubahan suku bunga acuan sambil menunggu bukti pertumbuhan yang melemah dan memantau inflasi yang menurutnya hanya melemah untuk sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper