Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mimpi Rini, 10 Tahun Lagi RI Bisa Bangun Kereta Cepat di Negara Lain

Banyak kendala saat memulai proyek kereta cepat, mulai dari perizinan hingga pembebasan lahan. Namun, berkat dukungan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, proyek ini setahap demi setahap mencatat progres signifikan.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno saat meninjau Terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta Bandung, Selasa (14/5/2019)./Arif Budisusilo
Menteri BUMN Rini M. Soemarno saat meninjau Terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta Bandung, Selasa (14/5/2019)./Arif Budisusilo

Bisnis.com, NGAMPRAH, Bandung Barat--Kerja sama Indonesia dengan China di proyek kereta cepat Jakarta Bandung diharapkan bisa memberikan transfer pengetahuan kepada insinyur Indonesia. Dalam sepuluh tahun mendatang, Indonesia dan China  diharapkan bisa membangun kereta cepat di negara lain.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan Indonesia bisa mempelajari seluk beluk teknologi kereta cepat dari China yang sudah membangun jalur kereta cepat sepanjang 28.000 kilometer. Dengan kata lain, proyek kereta cepat Jakarta Bandung menjadi batu loncatan alih pengetahuan di bidang perkeretaapian.

"Impian saya 10 tahun dari sekarang kita bisa bersama-sama dengan China membangun di negara-negara yang lain," ujar Rini di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/5/2019)

Untuk diketahui, dalam proyek kereta cepat Jakarta Bandung, kemitraan Indonesia dengan China terjadi dalam tataran kerja sama antarbadan usaha milik negara. China Railway Corporation bermitra dengan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium bentukan empat BUMN.

Keempat BUMN itu yakni PT Wijaya Karya Tbk., PT Jasa Marga Tbk., PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). PSBI dan China Railway kemudian membentuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan pembagian saham masing-masing 60 persen dan 40 persen.

Rini menyebut, proyek kereta cepat Jakarta Bandung diharapkan bisa mencetak progres 59 persen di akhir 2019 dari posisi saat ini di 17 persen. Dia mengakui, banyak kendala saat memulai proyek kereta cepat, mulai dari perizinan hingga pembebasan lahan. Namun, berkat dukungan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, proyek ini setahap demi setahap mencatat progres signifikan.

Salah satu jejak langkah penting dalam proyek ini adalah penembusan terowongan Walini. Terowongan sepanjang 608 meter ini merupakan terowongan pertama yang berhasil tembus dari total 13 terowongan yang akan dibangun.

Rini berharap konstruksi proyek kereta cepat bisa rampung di akhir 2020, termasuk penyelesaian empat stasiun. Di awal 2021 KCIC dijadwalkan memulai ujicoba sebelum pengoperasian secara komersial dimulai pada April 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper