Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Pembiayaan Pembangkit Listrik Beralih ke Energi Hijau

Produsen listrik swasta Indonesia mengakui sumber pendanaan untuk pembangkitan batu bara mulai mulai terbatas pada bank milik BUMN maupun swasta regional Asia.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen listrik swasta Indonesia mengakui sumber pendanaan untuk  pembangkitan batu bara mulai mulai terbatas pada bank milik BUMN maupun swasta regional Asia. 

Juru Bicara Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Rizal Calvary mengatakan saat ini beberapa bank swasta global telah menyatakan diri tidak membiayai pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan energi batu bara. Isu pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) telah mengubah tren global mengenai energi pembangkitan.

Menurutnya, saat ini komitmen untuk memberikan pinjaman pada proyek PLTU berasal dari Bank-Bank milik BUMN ataupun swasta regional Asia. Semakin sempitnya sumber pendanaan akan menambah peralihan ke pembangkit dengan energi baru terbarukan (EBT). 

Dia memprediksi, 5-10 tahun ke depan, tren peningkatan EBT akan lebih intensif.  "Tren ke arah sana memang kami akui. Sebab isu besar energi listrik masa  lebih ke renewables power plant.  Tapi sejauh ini baru beberapa bank swasta global saja  yang secara official menyatakan tidak akan membiayai PLTU lagi," katanya, Jumat (10/5/2019). 

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) Arthur Simatupang mengatakan IPP mulai melirik pembangkit energi bersih. Ketertarikan tersebut disebabkan makin sempitnya bank-bank asing yang mau memberikan pendanaan pada pembangkit batu bara.

Menurutnya, saat ini hanya bank-bank asing di Asia saja yang mau memberikan pinjaman dana. Bank-bank di kawasan Asia seperti di Singapura, Malaysia, dan Indonesia menjadi sumber pendanaan yang biasanya dicari saat ini oleh pertambagan maupun produsen listrik yang menggunakan energi batu bara.

Sementara, bank-bank asing di Amerika seperti Citi Bank maupun Bank Eropa seperti BNP Paribas dan Standard Chartered PLC tidak mau memberikan fasilitas atapun bantuan untuk hal-hal yang berhubungan dengan batu bara, dalam hal pertambangan maupun pembangkitan.   “Swasta yang pengen masuk ke EBT sangat banyak sangat tertarik, PLTU ini kan sumber pendanaannya sangat terbatas,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper