Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Mudah Bangun Ibu Kota Baru Berlokasi Jauh Dari Yang Lama

Membangun ibu kota tak sekadar membangun kota baru, tapi juga membangun kehidupan. Tak hanya membangun pusat bisnis dan pemerintahan, tapi bagaimana orang juga bisa hidup dan tinggal di sana,
Presiden Jokowi disambut Wagub Kaltim Hadi Mulyadi saat tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019)./Setkab-Anggun
Presiden Jokowi disambut Wagub Kaltim Hadi Mulyadi saat tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019)./Setkab-Anggun

Bisnis.com, JAKARTA — Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo menyebutkan rencana besarnya untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke daerah lain. Menurut pengembang, kapasitasnya harus setara dengan ibu kota saat ini.

Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa kapasitas yang dimiliki ibu kota yang baru nantinya harus setara bahkan lebih baik dari yang sekarang, di Jakarta.

"Ibu kota yang baru nggak cuma soal lokasi, tapi juga bagaimana persoalan yang ada di ibu kota saat ini bisa teratasi kalau dipindah, bisa jadi harus lebih luas. Pemindahan ibu kota itu harus melalui pertimbangan yang rumit dan matang sekali," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (12/5/2019).

Beberapa hal lain yang perlu menjadi pertimbangan, ungkap Totok, adalah bahwa memindahkan ibu kota memerlukan dana yang sangat besar. Jarak dari ibu kota yang sekarang ke calon-calon ibu kota baru yang jauh membuat pemindahan ibu kota tak semudah rencana.

"Kita bisa contoh negara tetangga, Malaysia juga pindahin ibu kotanya, bagaimana potensi keberhasilannya, karena akan berpengaruh sekali terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga nantinya," imbuh Totok.

Membangun ibu kota, kata Totok, tak sekadar membangun kota baru, tapi juga membangun kehidupan. Tak hanya membangun pusat bisnis dan pemerintahan, tapi bagaimana orang juga bisa hidup dan tinggal di sana, yang tentunya perlu waktu dan proses yang amat panjang.

Selanjutnya, untuk sektor properti, kata Totok, juga akan sangat terpengaruh, mulai dari banyaknya permintaan kebutuhan pembangunan baru dan akan memabawa potensi besar bagi sektor properti. Namun, karena masih wacana pihaknya tak merasa was-was.

Senada, Associate Director PT Ciputra Yance Onggo mengatakan karena masih rencana, dari sisi pengembang belum mengkhawatirkan kemungkinan yang akan terjadi jika ibu kota dipindahkan.

"Kami belum bisa berkomentar banyak, karena masih wacana juga kan. Nanti kalau sidah fix mau dimananya, bentuknya seperti apa baru nanti kami komentar lagi," kata Yance.

PT Ciputra Residence sendiri sudah memiliki sejumlah proyek di Kalimantan, sebagai salah satu kandidat calon ibu kota yang baru, yaitu di Samarinda dan Balikpapan.

"Kami di Kalimantan ada proyek Citra Grand Senyiur, ada Citra Land Samarinda, dan Citra Grand Samarinda. Kalau di Balikpapan ada Citra City Balikpapan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper