Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampoerna Retail Community Hadirkan Inovasi Digital Bagi UKM

Sampoerna Retail Community (SRC)mengembangkan inovasi baru untuk menjawab tantangan di era digital dengan meluncurkan aplikasi AYO SRC, Pojok Lokal dan identitas baru.
Pojok Lokal SRC/istimewa
Pojok Lokal SRC/istimewa
Bisnis.com, JAKARTA -- Sampoerna Retail Community (SRC)mengembangkan inovasi baru untuk menjawab tantangan di era digital dengan meluncurkan aplikasi AYO SRC, Pojok Lokal dan identitas baru. 
 
Ketiganya merupakan upaya untuk membuka peluang kerja sama dan akses pasar tanpa batas bagi pelaku usaha retail dan pelaku UKM lokal.
 
Adapun Sampoerna Retail Community (SRC) adalah bentuk dukungan pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) sektor retail dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).
 
Aplikasi AYO SRC diluncurkan pada Jumat (10/5/2019). Aplikasi ini merupakan inovasi untuk memudahkan akses para anggota SRC untuk saling berbagi ilmu bisnis, mendapat informasi mengenai pembinaan UKM Sampoerna, dan memudahkan proses pengelolaan toko. Melalui ini, Sampoerna ingin seluruh SRC menjadi lebih dikenal. 
 
“Peluncuran aplikasi AYO SRC turut mendukung proses literasi dan infrastruktur berbasis digital pada pengembangan bisnis dan penciptaan peluang. Hal ini dilaksanakan demi merealisasikan pencapaian Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di tahun 2020,” ujar Elvira Lianita, Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, belum lama ini. 
 
Adapun perkenalan identitas baru SRC, bertujuan agar toko kelontong hasil binaan Sampoerna dapat beradaptasi dengan perkembangan masa kini. Dengan meluncurkan identitas baru, SRC mendorong lebih banyak keikutsertaan para pelaku usaha retail lainnya dalam pengembangan potensi lokal.
 
Kemudian, pojok Lokal adalah salah satu bentuk dukungan terhadap UKM lokal sebagai wadah promosi di daerah setempat. 
 
SRC mengajak masyarakat sekitar untuk berbelanja di toko kelontong yang lebih dekat dari rumah mereka sebagai salah satu upaya mendorong ekonomi kerakyatan di daerah melalui slogan “Berbelanja Dekat Rumah”.
 
“Dengan inovasi yang kami lakukan tahun ini, kami berharap keberadaan SRC di Indonesia membawa perubahan untuk mengembangkan usaha toko kelontong yang pada akhirnya membawa manfaat bagi komunitas, meningkatkan daya saing usaha, serta mampu menggerakkan roda ekonomi di daerah masing-masing,” jelasnya  
 
Elvira menambahkan Sampoerna bangga mendukung program pemerintah melalui pembinaan terhadap toko kelontong yang tergabung dalam SRC sebagai bagian UKM Indonesia. 
 
"Kami berharap dapat terus mendukung SRC untuk berinovasi agar dapat terus meningkatkan daya saing usaha, sehingga mampu menggerakan roda ekonomi di Indonesia,” ujarnya  
 
Sejak terbentuk pada tahun 2008, kini jaringan SRC sudah mencapai lebih dari 105.000 toko kelontong yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
 
 
KOLABORASI
Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), dukungan pemerintah dan swasta membuat pertumbuhan industri ritel yang cukup signifikan sekitar 9%-10% di tahun 2018 dan ritel tradisional mengalami pertumbuhan di atas 15% per tahun dengan proyeksi pembukaan 1000 gerai mini market per tahun di seluruh Indonesia.
 
 
Untuk dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, diperlukan komitmen pemerintah dan pihak swasta untuk dapat memberikan hasil bersifat jangka panjang.  
 
 
Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyampaikan sebagian besar peritel harus adaptif terhadap perkembangan teknologi. 
 
“Saat ini ada perubahan pola belanja konsumen yang menuntut peritel juga fokus kepada digitalisasi. Masih banyak peritel lokal yang belum go digital. Padahal, jika UKM di Indonesia mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang masif dan cepat, ini dapat mendorong pertumbuhan UKM di Indonesia sebesar 12%,” kata Roy N Mandey, Ketua Umum DPP APRINDO.
 
Menurut riset UKM Center FEB UI, tantangan terbesar bagi UKM untuk berkembang adalah persaingan bisnis, perluasan akses pasar, dan perkembangan teknologi yang kian pesat.
 
“Pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor ekonomi menjadikan pasar UKM tidak lagi terbatas wilayah dan waktu. Melalui kemunculan pasar komersial di media daring, para pelaku UKM dapat memperluas akses pasar yang bukan lagi menjadi tantangan, melainkan dapat ditangkap sebagai peluang oleh UKM, termasuk sektor retail,” kata T. M Zakir Sjukur Machmud, Kepala UKMC FEB UI.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper