Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Naikkan Tarif Impor China Jadi 25 Persen, Ini Kata Menko Darmin

Neraca dagang Indonesia diperkirakan bakal ikut terimbas berlanjutnya perang dagang AS-China.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menilai keputusan AS menaikkan tarif impor 25 persen terhadap barang-barang asal China bisa saja turut berpengaruh ke Indonesia.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dengan makin memanasnya hubungan AS-China, maka dipastikan akan berdampak pada penurunan perekonomian kedua negara. Selain itu, pada akhirnya, kondisi tersebut dapat menimbulkan multiplier effect bagi negara-negara lain yang menjadi mitra dagang kedua negara. 
 
"Ya tentu saja bisa berpengaruh ke kita kalau ditanya ada pengaruhnya atau tidak. Tapi kan kita belum bisa hitung. Kita ini juga belum tahu lagi sikap Trump selanjutnya, yang dikenal suka berganti-ganti," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Jumat (10/5/2019).

Darmin menyatakan apabila perang dagang AS-China terus berlanjut, maka dipastikan perekonomian China akan semakin melambat. Hal itu otomatis dapat berimbas kepada penurunan ekspor dari Indonesia ke China, seiring bakal menurunnya permintaan dari China. 

"Biasanya, langkah AS itu juga akan dibalas oleh China. Jadi, walaupun kita tidak ikut perang dagang, tapi pasti bakal terkena imbasnya, neraca dagang kita pasti menurun," tuturnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut berharap perang dagang ini dapat segera mereda dan berakhir. Pasalnya, lanjut Darmin, sebenarnya kedua negara juga telah memperhitungkan untung ruginya masing-masing, sejak memulai perang dagang.  
 
"Pasti dua-duanya akan rugi, tapi orang lain juga ikut dibuat rugi gara-gara mereka," imbuhnya.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump resmi memberlakukan kenaikan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap produk-produk dari Negeri Panda senilai US$200 miliar. Tarif baru itu dikenakan pada lebih dari 5.700 kategori produk yang berbeda asal China, mulai dari sayur-sayuran olahan hingga lampu Natal dan kursi tinggi untuk bayi. 
 
Namun, tarif itu tidak akan berlaku untuk barang-barang yang sudah berada di kapal menuju pantai AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper