Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konstruksi Smelter Tembaga Freeport Dimulai 2020

PT Freeport Indonesia memastikan bahwa konstruksi smelter konsentrat tembaga di Gresik, Jawa Timur bisa dimulai pada awal 2020.
/Ilustrasi Smelter
/Ilustrasi Smelter

Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia memastikan bahwa konstruksi smelter konsentrat tembaga di Gresik, Jawa Timur bisa dimulai pada awal 2020.

Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan bahwa persiapan lahan sedang diproses di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur. Proses persiapan lahan mencakup pemadatan tanah dengan mengeluarkan air yang ada di dalamnya.

"Akan berlangsung paralel dan mungkin dalam waktu 6 bulan sebagian lahan inti yang sekitar 35 hektare [ha] itu sudah siap dan mulai akan kami lakukan piling [pemancangan] sambil menunggu lahan-lahan sisanya secara bertahap," katanya, baru-baru ini.

Sampai saat ini, progres pembangunan smelter Freeport baru mencapai 3,86% karena belum mulai konstruksi. Namun, persentase tersebut masih sesuai rencana.

Terkait dengan nilai investasi pembangunan smelter yang mencapai US$2,8 miliar, Tony menuturkan bahwa pihaknya sedang tahap pembahasan untuk pembiyaan. Sebagian dana pembangunan smelter itu, katanya, akan diambil dari kas internal perseroan. "Banyak bank yang sudah minat baik dalam dan luar negeri," ujarnya.

Sementara itu, juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, kendati dari persentase pembangunan smelter masih rendah, pihaknya optimistis smelter tersebut akan selesai tepat waktu. Setelah proyek smelter itu memasuki tahap konstruksi, progres pembangunan smelter akan meningkat signifikan.

"Kami punya waktu [pembangunan smelter] sampai awal 2023 dan pemerintah juga tahu kami sudah punya timeline [susunan waktu] yang jelas," tuturnya.

Sebelumnya, Executive Vice President & Chief Financial Officer Freeport—McMoRan Inc. Kathleen L. Quirk mengatakan bahwa pengerjaan proyek smelter masih terbatas pada penyelesaian desain teknis dan rekayasa awal (front end engineering design/FEED). Oleh karena itu, nilai investasi yang telah dikeluarkan Freeport diperkirakan masih di bawah US$100 juta pada tahun ini.

Meskipun perlu menunggu hasil desain rinci untuk mengetahui kebutuhan investasi selanjutnya secara pasti, Freeport—McMoRan memperkirakan bahwa pengeluaran dana untuk proyek smelter pada 2020 bakal melonjak.

"Kami belum punya angka spesifik sebelum desain rinci selesai, tetapi kami mengestimasikan di kisaran US$500 juta pada tahun depan [2020]," katanya dalam konferensi jarak jauh tentang kinerja kuartal I/2019, pada akhir April 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper