Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Penggilingan Padi Harapkan Bantuan KUR

Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) berharap ada bantuan kredit usaha rakyat untuk merevitalisasi penggilingan kecil.
Penggilingan beras/Bisnis.com
Penggilingan beras/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) berharap ada bantuan kredit usaha rakyat untuk merevitalisasi penggilingan kecil.

Ketua Umum Perpadi Soetarto Alimoeso mengatakan penggilingan padi yang 94% termasuk skala kecil sudah waktunya direvitalisasi. Jadi alih-alih pemerintah menambah jumlah penggilingan akan lebih yang ada segera diperbaiki atau ditingkatkan kualitasnya.

"Kami usulkan agar tidak membangun penggilingan padi baru. Lebih baik adalah merevitalisasi yg sudah ada," katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Menurutnya, penggilingan eksisting telah ada sejak lama. Mereka, lanjutnya, selama ini susah mendapatkan pasokan karena kaitannya dengan kualitas dan pasar.

Soetarto menyebut kualitas padi yang dihasilkan cenderung jelek. Dengan begitu mereka kesulitan untuk mendapatkan akses pasar. Akibatnya tidak ada modal untuk mengeskalasi usaha. Maka itu, Soetarto mengharapkan pemerintah memberikan KUR kepada penggilingan.

"Untuk peroleh kredit sulit karena masalah agunan dll sehingga kami mengusulkan supaya KUR bisa menolong," katanya.

Dengan perbaikan penggilingan, Soetarto meyakini akan ada perbaikan kehidupam desa. Pasalnya nilai ekonomi beras berkualitas yang dihasilkan dapat dinikmati desa setempat. Tidak seperti sekarang, dimana beras jelek dikirim ke penggilingan besar untuk diolah.

"Membangun dari pinggiran memang benar. Kalau cuma terus-terusan menghasilkan beras asalan untuk diolah peggilingan besar berarti nilai tambahnya ada di kota," tegasnya.

Soetarto menambahkan dengan revitalisasi pemerintah akan terbantu karena memiliki cadangan pangan sampai di tingkat pedesaan. Petani pun memiliki outlet yang jelas.

"Penggilingan harus direvitalisas jangan bangun yang baru. Bahkan kami tidak perlu dibantu gratis karena tidak mendidik. Cukup diberi kesempatan untuk kredit murah, mudah dan pasar yang jelas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper