Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Siapkan Aksi Balasan untuk AS

China menyiapkan balasan untuk Amerika Serikat (AS) jika negara tersebut memberlakukan tarif baru impor pada Jumat (10/5/2019), besok.
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, AS, 4 April 2019./REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, AS, 4 April 2019./REUTERS/Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA - China menyiapkan balasan untuk Amerika Serikat (AS) jika negara tersebut memberlakukan tarif baru untuk impor pada Jumat (10/5/2019), besok.

AS dan China memberikan pandangan yang saling bertentangan terkait hubungan perdagangan bilateral mereka.

Di saat Presiden AS Donald Trump optimistis bahwa sebuah kesepakatan akan segera tercapai, Beijing jutsru memberikan peringatan bahwa mereka akan muncul dengan kebijakan balasan jika Washington tetap melanjutkan rencana kenaikan tarif.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa China mengindikasikan keinginannya untuk segera mencapai kesepakatan dalam perundingan yang akan berlangsung di Washington pada 9 Mei-10 Mei.

AS juga telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan menaikkan tarif baru terhadap impor China senilai US$200 miliar menjadi 25 persen dari ketentuan sebelumnya sebesar 10 persen pada Jumat (10/5/2019) pukul 12:01 pagi waktu New York.

"Kami mendapat indikasi mereka ingin membuat kesepakatan, tim kami akan bertemu dengan tim mereka besok, kita akan melihat apa yang terjadi," ungkap sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/5/2019).

Kementerian Perdagangan China mengancam akan membalas jika AS melanjutkan rencana kenaikan tarif impor.

“Meningkatnya konflik perdagangan bukan demi kepentingan rakyat di kedua negara dan dunia. China sangat menyesalkan tindakan tersebut,” tulis Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan.

Cheng Li, direktur penelitian dari Brookings Institution, John L. Thornton China Center, mengatakan bahwa konsekuensi yang perlu diingat dari kegagalan negosiasi dagang adalah hubungan ekonomi antara kedua negara akan terputus.

"Zaman telah banyak berubah. Kemungkinan besar China akan bersikap lebih agresif," ujar Cheng.

Negosiator perdagangan Beijing, Liu He, dijadwalkan hadir di Washington untuk melanjutkan perundingan dagang dengan delegasi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper