Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai masyarakat dapat memilih moda transportasi alternatif jika merasa tarif tiket pesawat terlalu mahal.
"Selama ini memang tiket pesawat sangat murah dibanding seharusnya. Dalam waktu 20 tahun terakhir kurang lebih 10 perusahaan penerbangan tumbang. Semua tidak kuat [akibat perang tarif harga murah]," kata Jusuf Kalla (JK) di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya, sebagian besar pembiayaan dalam bisnis penerbangan menggunakan komponen mata uang dolar. Tercatat sekitar 70% biaya menggunakan dolar. Sedangkan pendapatan berasal dalam mata uang rupiah.
"Tahun 70-an saya ke Makassar harga tiket Rp1,5 juta waktu [satu] dolar [Amerika Serikat] Rp2.500. Sekarang dolar sekitar enam kali lipat, harga tiket masih sekitar Rp1,5 juta juga," katanya.
Akibat persaingan yang ketat ini, kata JK, hanya dua maskapai sejauh ini yang berhasil bertahan yakni grup Garuda Indonesia dan Grup Lion.
"Jadi justru sebenarnya tarif terlalu murah sehingga mereka susah," katanya.
Menurut Wapres industri penerbangan pasti sangat ingin harga tiket tidak naik. Pasalnya kenaikan harga akan menekan kemampuan penumpang membeli tiket pesawat dan beralih ke angkutan alternatif baik mobil pribadi, kereta api hingga kapal laut.
"Kalau naik lagi penumpang turun, tapi kalau [jumlah penumpang] terlalu rendah, bisa mati juga," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel