Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Airlangga : 2 Faktor Ini Sebabkan Manufaktur Tumbuh Melambat

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur sepanjang kuartal pertama 2019 mengalami perlambatan. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai bahwa perlambatan disebabkan oleh dua faktor.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, dan Direktur Utama PT Kebun Tebu Mas Ali Sanjaya meninjau pabrik PT Kebun Tebu Mas pada Kunjungan Kerja Menteri Perindustrian di PT Kebun Tebu Mas di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (16/3/2019). Sasaran produksi gula PT Kebun Tebu 2016 sebesar 30.000 ton menjadi 243.000 ton pada 2025. /KEMENPERIN
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, dan Direktur Utama PT Kebun Tebu Mas Ali Sanjaya meninjau pabrik PT Kebun Tebu Mas pada Kunjungan Kerja Menteri Perindustrian di PT Kebun Tebu Mas di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (16/3/2019). Sasaran produksi gula PT Kebun Tebu 2016 sebesar 30.000 ton menjadi 243.000 ton pada 2025. /KEMENPERIN

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur sepanjang kuartal pertama 2019 mengalami perlambatan. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai bahwa perlambatan disebabkan oleh dua faktor.

"Perlambatan tersebut secara singkat disebabkan oleh dua hal, yakni kondisi ekonomi global dan masa pemilihan umum kursi eksekutif dan legislatif," ujar Menteri Perindustrian kepada Bisnis, Senin (6/5/2019).

Menurutnya, kedua hal tersebut menjadikan sektor industri makanan dan minuman mengalami perlambatan yang drastis atau sebesar 6% menjadi 6,77%.

"Diharapkan pasca Pemilu, dengan hasil positif, akan meningkatkan kepercayaan investor untuk ekspansi atau menambah investasinya," tuturnya

Data kuartal I/2019 yang dirilis menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan sektor manufaktur dari level 5,08% pada kuartal I/2018 menjadi 4,8% atau melambat 28 basis poin (bps).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper