Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

J.P. Morgan: Sektor Manufaktur Global Terpuruk

Sektor manufaktur secara global masih dinilai tidak bersemangat. Hal tersebut ditunjukkan dengan turunnya Global Composite Output Index dari 52,7 pada akhir kuartal I/2019 menjadi 52,1 pada awal kuartal II/2019.
Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja sektor manufaktur secara global dinilai masih kurang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan turunnya Global Composite Output Index dari 52,7 pada akhir kuartal I/2019 menjadi 52,1 pada awal kuartal II/2019.

Dalam laporan yang dirilis JP Morgan Global Composite PMI menyebutkan bahwa tingkat produksi secara global pada awal kuartal II/2019 tumbuh stagnan dengan  akselerasi pada barang konsumsi.

"Data PMI nasional menunjukkan pertumbuhan terkuat terlihat di Irlandia, Rusia, Amerika Serikat, Spanyol, dan China," tulis laporan tersebut, Selasa (7/5/2019).

Laporan tersebut mengatakan hanya sektor barang konsumsi yang tidak mengalami perlambatan ekspansi. Sementara itu, kontraksi ekspansi terjadi pada sektor barang menengah dan barang investasi.

Adapun, indeks permintaan juga melambat dari 52,8 pada akhir kuartal I/2019 menjadi 52,2, sedangkan permintaan ekspor tetap berada di posisi 49,4. Jerman mengalami penurunan permintaan luar negeri, sementara permintaan China dan Amerika Serikat masing-masing turun tipis dan naik tipis.

Namun demikian, indeks ketenagakerjaan tetap tidak berubah pada bulan lalu yaitu berada di titik terendah atau 51,7 sejak 2017. Di samping itu, serapan tenaga kerja di sektor manufaktur tumbuh melambat dan mendekati stagnansi.

"Optimisme bisnis jatuh ke posisi terendah pada April selama 3 tahun ke belakang dengan kepercayaan di sektor manufaktur dan jasa merenggang," tulis laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper