Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shell & Inpex Masih Fokus Di Blok Masela

PT Shell Indonesia menampik ren­ca­na penjualan 35% saham partisipasi Lapangan Abadi, Blok Masela yang berlokasi di Laut Arafuru, Maluku.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Shell Indonesia menampik ren­ca­na penjualan 35% saham partisipasi Lapangan Abadi, Blok Masela yang berlokasi di Laut Arafuru, Maluku.

General Manager External Relations Shell Indonesia Rhea Sianipar mengatakan bahwa pihaknya tidak memberikan komentar terkait dengan rumor atau spekulasi pelepasan saham partisipasi di blok minyak dan gas bumi lepas pantai tersebut.

"Saat ini fokus kami bekerja bersama dengan Inpex sebagai operator, untuk memberikan rencana pembangunan yang dapat diinvestasikan di proyek Abadi," katanya kepada Bisnis, Minggu (5/5).

Shell memiliki saham partisipasi di Blok Masela sedangkan Inpex Corporation sebagai operator memegang kepemilikan saham partisipasi sebesar 65%.

Saat ini, Shell bersama dengan Inpex sepenuhnya fokus untuk membahas revisi pertama proposal rencana pengembangan (plan of development/PoD) Proyek Abadi.

Reveisi PoD itu dilakukan menyusul perubahan skema pengembangan Lapangan Adabdi dari kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terapung menjadi kilang LNG darat.

Berdasarkan sumber yang dikutip Reuters, Shell berencana menjual porsi sahamnya sebesar 35% dengan nilai US$1 miliar.

Rencana penjualan saham tersebut, seperti dilansir Reuters Jumat (3/5), dilakukan Shell untuk mendukung pembayaran atas akuisisi BG Group senilai US$54 miliar pada 2015.

Alasan lain dari rencana penjualan saham tersebut juga didasarkan pada sulitnya Indonesia menarik investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) ke dalam negeri.

Saat ini, kolega Shell, perusahaan migas asal Jepang, Inpex Corporation menjadi operator dengan kepemilikan saham 65%.

Keputusan Shell untuk menjual saham dalam proyek hulu migas yang masuk dalam proyek strategis nasional ini dilakukan pascaperusahaan Inggris—Belanda ini keluar dari proyek LNG di Baltik yang dioperatori oleh Gazprom.

"Kami tetap sepenuhnya fokus dan terus bekerja sama dengan Inpex sebagai operator dalam mengusulkan rencana pengembangan Lapangan Abadi yang layak investasi," tambahnya.

Shell disebut memiliki komitmen untuk memperkuat bisnis LNG. Sebelumnya, Chief Financial Officer Jessica Uhl mengatakan bahwa pihaknya cukup senang dengan portofolio bisnis LNG dan optimistis bertumbuh sejalan dengan perkembangan pasar.

"Mengikuti pengumuman Gazprom pada 29 tentang konsep pengembangan dari Baltic, kami memutuskan untuk menghentikan keterlibatan dari proyek tersebut," tutur Perwakilan Shell Russia Cederic Cremers, seperti dilansir Reuters (10/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper