Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Pengolahan Nonmigas Melambat, Sektor Makanan-Minuman Mengklaim Lebih Baik

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (6/5/2019) merilis kinerja industri pengolahan nonmigas pada triwulan pertama tahun ini bertumbuh melambat dibandingkan dengan laju pada periode yang sama tahun lalu 5,08% menjadi hanya 4,80%. Namun, sektor industri makanan dan minuman mengklaim kondisinya lebih baik.
Direktur Utama Aerofood ACS, Bendady Pramono (dari kanan), bersama Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, dan Direktur PT Garuda Indonesia Tbk Faik Fahmi, mengamati makanan perseroan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Rabu 6 Maret 2013)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama Aerofood ACS, Bendady Pramono (dari kanan), bersama Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, dan Direktur PT Garuda Indonesia Tbk Faik Fahmi, mengamati makanan perseroan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Rabu 6 Maret 2013)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (6/5/2019) merilis kinerja industri pengolahan nonmigas pada triwulan pertama tahun ini bertumbuh melambat dibandingkan dengan laju pada periode yang sama tahun lalu 5,08% menjadi hanya 4,80%. Namun, sektor industri makanan dan minuman mengklaim kondisinya lebih baik.

Adhi S Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) menyatakan bahwa untuk industri mamin, rata-rata pelaku usaha besar merasa bahwa kondisi pada kuartal I/2019 lebih bagus dari tahun lalu.

Menurutnya, perlambatan di sektor mamin bukan disebabkan industri CPO. Pasalnya, industri pengolahan minyak kelapa sawit membaik pada Januari 2019.

"Kemungkinan penyebabnya pertumbuhan di segmen kecil dan menengah yang rendah, sehingga menarik industri mamin secara keseluruhan," katanya, Senin (6/5/2019).

Pada tahun ini, industri mamin berharap pendorong pertumbuhan pada momentum pemilihan umum, Ramadan, dan Lebaran. Menjelang hari raya, para anggota asosiasi menggenjot produksi untuk memenuhi permintaan pengusaha ritel karena lonjakan permintaan muncul sejak pertengahan Maret lalu dan akan terus berlangsung hingga mendekati Idulfitri.

“Biasanya produk-produk untuk buka puasa seperti sirup, nata de coco, kemudian kudapan yang manis-manis. Perkiraan saya rata-rata tiap bulan [Maret—Mei] bisa naik 30% dibandingkan dengan bulan biasa,” kata Adhi.

Industri mamin diperkirakan tumbuh sebesar 9,86% secara tahunan sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper