Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Program Keluarga Harapan Telah Tersalurkan Rp19,6 Triliun

Penyaluran dana bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) telah mencapai Rp19,6 triliun, atau setara dengan 57 persen dari total anggaran yang disiapkan pada tahun ini yakni senilai Rp34,4 triliun.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019 di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019)./ANTARA FOTO-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2019 di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019)./ANTARA FOTO-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran dana bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) telah mencapai Rp19,6 triliun, atau setara dengan 57 persen dari total anggaran yang disiapkan pada tahun ini yakni senilai Rp34,4 triliun.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penyaluran dilakukan ke dalam dua tahap, pertama disalurkan pada Januari dan tahap kedua pada April lalu.

"Tahap satu dan tahap kedua sudah 57 persen dari total Rp34,4 triliun," ujarnya di sela acara Seminar Dampak PKH, Kamis (2/5/2019).

Dia menambahkan, sisa anggaran akan disalurkan pada tahap ketiga yang dijadwalkan pada Juli, dan tahap keempat yang dilakukan Oktober mendatang.

Kata Agus, penyaluran dana bansos PKH tahun ini dilakukan dengan sistem non flat, berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang menggunakan sistem flat. Menurutnya dengan sistem non flat seperti saat ini dinilai lebih memberikan rasa keadilan.

Melalui sistem ini, manfaat yang diterima oleh masyarakat disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Artinya, dana yang diterima berbeda-beda.

"Pada 2018 anggaran PKH Rp19 triliun kami masih pakai sistem flat. Flat itu semua bantuan yang diterima per keluarga sama besarnya. pada 2019, atas nama keadilan kami ubah menjadi non flat, karena setiap beban keluarga penerima manfaat dengan 2 anak, berbeda dengan yang punya 3 anak. Belum lagi ditambah dengan kondisi lain," jelasnya.

Sementara itu, penambahan jumlah keluarga penerima manfaat masih wacana. Rencananya, penerima manfaat akan lebih banyak pada tahun depan. Adapun jumlah penerima manfaat saat ini sebanyak 10 juta keluarga.

Kementerian Sosial bertugas meningkatkan status ekonomi sebanyak 40 persen masyarakat di Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebesar 18 persen ditargetkan menjadi penerima bantuan sosial PKH.

"Perlu diingat, penerima PKH itu ada persyaratannya. Maka ketika pemerintah memutuskan memperbanyak keluarga penerima, harus dilihat data yang tersedia. Dan ini nampaknya tidak terlalu banyak lagi jumlah keluarga yang sesuai persyaratan," jelasnya.

Apalagi, seiring dampak positif atas pelaksana PKH selama ini di mana telah mampu menaikkan kelas banyak keluarga yang semula menjadi penerima PKH bertranformasi menjadi tidak lagi sebagai penerima PKH.

"Pada 2018 sudah ada 600.000 keluarga penerima manfaat yang telah tergraduasi alias mentas dari penerima PKH. Untuk tahun ini diharapkan akan ada 800.000 keluarga penerima manfaat lagi yang tergraduasi," ujarnya.

Kendati telah mampu menjadi keluarga mandiri, Kemensos tidak serta merta melepas keluarga penerima manfaat yang telah tergraduasi tersebut begitu saja.

Pihaknya memastikan akan tetap memberikan pendampingan melalui sejumlah upaya lain, seperti fasilitas Kelompok Usaha Bersama (KUBE), agar keluarga yang telah mandiri tersebut tidak kembali lagi menjadi pihak yang menerima PKH.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper