Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat pelayaran Saut Gurning menilai China menjadi salah satu negara dengan prospek pelabuhan yang potensial untuk diakuisisi bagi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/Indonesia Port Corporation (IPC).
Gurning mengapresiasi rencana ekspansi IPC ke pasar luar negeri melalui proses akuisisi pelabuhan internasional. Khususnya dalam mengembangkan jejaring pelabuhan dan pelayaran domestik di wilayah global.
"Saya kira China merupakan opsi yang perlu dipertimbagkan kuat karena banyak pelabuhan-pelabuhan utama di sana merupakan channel utama kargo impor maupun ekspor Indonesia, ketimbang di Thailand, Vietnam, dan Singapura," ujarnya pada Kamis (2/5/2019).
Dia menambahkan keberadaan pelabuhan di kawasan regional bisa memperkuat usaha dan meningkatkan daya saing logistik barang produksi dalam negeri dari dan ke luar negeri. Selain itu, dapat membuka peluang pengembangan konektivitas kargo nasional ke berbagai pusat perdagangan dunia, sehingga dampak keuntungan biaya, waktu, dan daya saing produk dapat dirasakan.
Keuntungan lain, kata Gurning, adalah pola interaksi berbasis klaster pelabuhan di bawah korporasi IPC akan memperkuat kapasitas konsolidasi kargo di sejumlah pelabuhan utama Indonesia, misalnya termasuk Pelabuhan Tanjung Priok sebagai potensi hub internasional.
Manajemen IPC sebelumnya mengemukakan bahwa BUMN tersebut membuka kemungkinan akuisisi pelabuhan di luar wilayah Asean.
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Ogi Rulino mengatakan aksi korporasi tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-cita menjadi operator pelabuhan kelas dunia pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
