Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI FIJI: Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Melambat, 4 Negara Paling Tajam

Pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya diproyeksikan masih akan melambat dalam dua tahun mendatang. Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja, mengalami perlambatan yang paling tajam.
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons

Bisnis.com, NADI - Pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya diproyeksikan masih akan melambat dalam dua tahun mendatang. Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja, mengalami perlambatan yang paling tajam.

Asian Development Outlook 2019 yang dipublikasikan oleh Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) di 10 negara di Asia Tenggara akan berada di level 4,9 persen pada 2019, kemudian sedikit meningkat menjadi 5,0 persen pada 2020.

Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut per 2017 mencapai 5,3 persen, sebelum kemudian turun menjadi 5,1 persen pada tahun berikutnya.

Yasuyuki Sawada, Kepala Ekonom ADB, mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dipengaruhi oleh melambatnya ekonomi global, terutama China. Kondisi ekonomi China, yang merupakan raksasa ekonomi di Asia, sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi di kawasan.

Risiko besar yang menjadi ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi, menurut Sawada, adalah berlarut-larutnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat.

 “Hal ini menyebabkan ketidakpastian dalam negosiasi perdagangan. Akibatnya, sektor swasta memutuskan bersikap wait and see, yang pada akhirnya membuat investasi melambat dan produksi turun,” ujarnya di sela-sela pertemuan ADB Annual Meeting 2019 di Nadi, Fiji, Rabu (1/5/2019).

Indonesia Lebih Baik

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara lain di Asia Tenggara. Setelah diproyeksikan mengalami perlambatan pada 2019, GDP Indonesia diperkirakan akan kembali naik pada tahun berikutnya.

Perbaikan ekonomi Indonesia, menurut Sawada, dimotori oleh kuatnya konsumsi domestik, dan dibantu oleh kebijakan fiskal serta moneter yang tepat sehingga mampu mengompensasi tekanan eksternal.

“Indonesia juga mendapatkan banyak investasi langsung, di antaranya dari China. Ini turut memacu pertumbuhan,” ujarnya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja, diperkirakan masih akan berlanjut sampai dua tahun mendatang, dengan tingkat perlambatan cukup tajam.

Menurutnya, kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh tekanan global.

 “Ketika tekanan global sudah reda, akan tumbuh lagi.”

Proyeksi Pertumbuhan PDB di Asia Tenggara (%)

2017       2018       2019       2020

Asia Tenggara                    5,3          5,1          4,9          5,0

Brunei Darussalam             1,3          -0,1         1,0          1,5

Kamboja                               7,0          7,3          7,0          6,8

Indonesia                              5,1          5,2          5,2          5,3

Lao PDR                               6,9          6,5          6,5          6,5

Malaysia                               5,9          4,7          4,5          4,7

Myanmar*                           6,8          6,2          6,6          6,8

Filipina                                   6,7          6,2          6,4          6,4

Singapura                              3,9          3,2          2,6          2,6

Thailand                                4,0          4,1          3,9          3,7

Vietnam                                6,8          7,1          6,8          6,7

Sumber: ADB

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper