Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI FIJI : ADB Siapkan US$2,6 Miliar untuk Infrastruktur Indonesia

Asian Develompent Bank (ADB) siap menggelontorkan dana US$2,6 miliar pada 2019 untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia.
Direktur Jenderal Asia Tenggara Asian Development Bank (ADB) Ramesh Subramaniam (kiri) memberikan keterangan mengenai perkembangan portofolio pembiayaan Indonesia di sela-sela 52nd ADB Annual Meeting 2019 di Nadi, Fiji, Rabu (1/5/2019)./Bisnis-Farodlilah Muqoddam
Direktur Jenderal Asia Tenggara Asian Development Bank (ADB) Ramesh Subramaniam (kiri) memberikan keterangan mengenai perkembangan portofolio pembiayaan Indonesia di sela-sela 52nd ADB Annual Meeting 2019 di Nadi, Fiji, Rabu (1/5/2019)./Bisnis-Farodlilah Muqoddam

Bisnis.com, NADI — Asian Development Bank (ADB) menyiapkan dana senilai total US$2,6 miliar pada 2019 untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia yang dinilai strategis serta berwawasan lingkungan.

Direktur Jenderal Asia Tenggara ADB Ramesh Subramaniam mengatakan bahwa sebagian besar pembiayaan akan disalurkan melalui skema policy based loan

Menurutnya, salah satu proyek terbesar yang akan dibiayai untuk mendukung sektor energi adalah pembangunan proyek energi senilai total US$1,1 miliar. Perinciannya, pinjaman berbasis hasil (result based loan) yang akan digunakan untuk mengembangkan jaringan listrik di Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Selain itu, ADB juga menyiapkan dana senilai US$500 untuk mengembangkan sejumlah pembangkit listrik tenaga gas di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.

ADB juga telah menyediakan fasilitas kredit senilai US$100 juta yang akan disalurkan kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

“Fasilitas kredit ini akan meningkatkan kapasitas pembiayaan IFF untuk membiayai proyek-proyek pengembangan energi terbarukan,” ujar Subramaniam di sela-sela 52nd ADB Annual Meeting 2019 di Nadi, Fiji, Rabu (1/5/2019).

Di luar pembiayaan infrastruktur, ADB juga telah menggelontorkan dana bantuan bencana senilai US$1 juta pada 2018 untuk membantu pemulihan korban gempa Palu, Sulawesi Tenggara. Proyek tersebut masih terus berjalan, di mana fokus pada tahun ini adalah pemulihan fasilitas infrastruktur dasar seperti pelabuhan, sanitasi, serta irigasi yang terkena dampak gempa dan likuifaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper