Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zahwa, Pembatik Cilik Tunarungu yang Tembus Inacraft

Tangan siswi kelas 1 SMP ini begitu lihai menggoreskan canting ke lembaran kain putih sesuai pola rangkaian bambu yang sudah dibentuk sebelumnya.
Direktur Ritel Banking BNI Tambok P Setyawati berbincang bersama Akeyla Naraya seorang disainer batik cilik berusia 7 tahun yang merupakan salah satu mitra dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) BNI di acara kerajinan tangan terbesar di Indonesia INACRAFT 2019 di Jakarta (24/4). Hingga saat ini, BNI telah memiliki 44 Rumah Kreatif BUMN dengan 164.226 Mitra Binaan dan 21 Kampoeng BNI dengan 977 Mitra Binaan yang tersebar di seluruh Indonesia.?Istimewa
Direktur Ritel Banking BNI Tambok P Setyawati berbincang bersama Akeyla Naraya seorang disainer batik cilik berusia 7 tahun yang merupakan salah satu mitra dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) BNI di acara kerajinan tangan terbesar di Indonesia INACRAFT 2019 di Jakarta (24/4). Hingga saat ini, BNI telah memiliki 44 Rumah Kreatif BUMN dengan 164.226 Mitra Binaan dan 21 Kampoeng BNI dengan 977 Mitra Binaan yang tersebar di seluruh Indonesia.?Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan untuk berkarya dan menyerah pada keadaan. Kondisi itulah yang dibuktikan Zahwa Rahmawati, penyandang disabilitas tunarungu yang menekuni usaha membatik sejak setahun lalu.

Tangan siswi kelas 1 SMP ini begitu lihai menggoreskan canting ke lembaran kain putih sesuai pola rangkaian bambu yang sudah dibentuk sebelumnya.

Jari-jarinya dengan luwes mencelupkan ke lilin yang dipanaskan dalam sebuah tungku api dan menorehkannya pada lembar kain putih di depannya.

Gadis berusia 13 tahun ini bisa duduk seharian penuh menggambar motif batik di rumahnya yang berada di Kota Bekasi. Selain di rumahnya, Zahwa juga sesekali bolak-balik melakukan aktivitas mencanting di Koperasi Kombas (Komunitas Batik) yang merupakan produsen asli batik Kota Bekasi.

“Batik hasil cantingan Zahwa ini sudah banyak dipakai di Bekasi, terutama pegawai-pegawai Pemkot Bekasi. Pasarnya masih di sekitar Bekasi, sudah banyak pesanan dari beberapa pihak,” ujar Yati Rusmiati, ibu Zahwa ditemui di Rumah Kreatif BUMN (RKB) BNI di Inacraft 2019, dalam rilis yang diterima Bisnis, Jumat (26/4/2019).

Zahwa, Pembatik Cilik Tunarungu yang Tembus Inacraft

Batik tulis karya Zahwa sendiri dijual bervariasi, tergantung tingkat kesulitan motif, dari mulai Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per meternya. Sejumlah motif batik memang butuh waktu pengerjaan yang cukup lama, bahkan hingga satu minggu untuk 1 lembar kain batik.

Meski belum sepopuler daerah pembatik lainnya, batik khas Bekasi memiliki corak yang khas dengan warna cenderung cerah. Setidaknya, saat ini ada 12 pakem batik khas Kota Patriot tersebut.

Beberapa motif yang cukup banyak peminatnya antara lain motif bambu, teratai, ikan, rumah adat, golok, hingga Gedung Juang. Proses pembuatan Batik Bekasi juga tak berbeda dengan daerah lain.

“Zahwa ini kan ikut komunitas Kombas, ada beberapa pembatik lainnya yang difabel. Kebetulan pemerintah Kota Bekasi sangat mendukung, respon pasarnya juga bagus. Sejauh ini cukup laris. Ada yang pesan sampai ribuan lembar,” ujar Sri Sunarti, Pengurus Kombas yang juga guru membatik Zahwa dan sejumlah difabel lain di komunitas tersebut.

Menurutnya, sebelum mahir membatik seperti sekarang ini, Zahwa sempat menggeluti pelatihan membatik selama beberapa bulan. Dirinya membebaskan Zahwa membuat motif sesuai inisiatifnya sendiri. Beberapa motif anyar bisa dikreasikan Zahwa dari pakem-pakem motif batik khas Bekasi.

Zahwa sendiri merupalan satu dari sekian banyak pembatik difabel yang berkarya di Kombas. Batik-batik goresan tangan anak-anak muda ini ditampung dalam koperasi dan dipasarkan secara komunal baik secara online maupun penjualan langsung di toko yang sekaligus jadi workshop yang berada di salah satu ruko di Bekasi Town Square.

“Melalui Rumah Kreatif BUMN, BNI telah memberikan bantuan. Untuk promosi batik Bekasi sangat terbantu karena bisa beberapa kali ikut pameran-pameran UMKM dari BNI,” ungkap Sri.

Zahwa bersama difabel lainnya yang juga penyandang tunarungu Fairuz, berkolaborasi dengan Akeylanaraya Alyandina atau Akey (9) yang merupakan desainer cilik. Hasil kolaborasi nya bisa dilihat di Pameran Kerajinan terbesar di Indonesia saat ini, yaitu INACRAFT.

Akey dan Ibunya memang aktif sebagai anggota Rumah Kreatif BUMN (RKB) Binaan BNI di Bekasi, Jawa Barat. Sebagai mitra RKB BNI ini pulalah yang membawanya beruntung berjumpa dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada pembukaan INACRAFT 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper