Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia : Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I/2019 Mendekati 5,2 Persen

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I /2019 akan mendekati level 5,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan pada 5,06 persen pada kuartal I/2018.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Bisnis/Nurul Hidayat
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I /2019 akan mendekati level 5,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan pada 5,06 persen pada kuartal I/2018.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi dalam negeri yang membaik pada periode Januari-Maret.

"Kuartal pertama bisa mendekati 5,2 persen. Faktornya sudah saya sampaikan, yaitu didorong domestic demand khususnya terkait konsumsi," kata Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (25/04/2019).

BI memandang konsumsi sepanjang kuartal I/2019 tetap tinggi didukung terjaganya daya beli dan keyakinan masyarakat serta berlanjutnya stimulus fiskal, termasuk melalui bantuan sosial dan belanja terkait Pemilu.

Sementara itu, investasi sedikit melambat sejalan pola musiman awal tahun dan diprakirakan kembali menguat pada kuartal-kuartal berikutnya didukung keyakinan dunia usaha yang membaik serta proyek infrastruktur yang berlanjut.

Namun, Perry menuturkan peran ekspor neto belum kuat sejalan dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper