Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Star Energy Berencana Buka Sumur Baru di PLTP Drajat

Pengeboran sumur baru perlu dilakukan lantaran kegiatan usaha panas bumi yang tidak bisa bergantung pada satu lokasi pemboran (wellpad).
Ilustrasi: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat./JIBI-Rachman
Ilustrasi: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Star Energy Geothermal Drajat berencana melakukan pengeboran atau drilling sumur produksi di taman wisata alam Guntur Papandayan untuk menstabilkan reservoir panas bumi kawasan tersebut.

Berdasarkan informasi yang Bisnis.com terima, rencana eksploitasi dan eksplorasi sumur baru telah diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pengeboran sumur baru perlu dilakukan lantaran kegiatan usaha panas bumi yang tidak bisa bergantung pada satu lokasi pemboran (wellpad).

Coordinator Social Performance PT Star Energy Geothermal Dali Sadli Mulia mengatakan apabila dalam area pemboran tekanan berkurang maka perlu dibuka sumur baru untuk produksi maupun injeksi. Sumur tersebut berfungsi untuk menstabilkan reservoir panas bumi di dalam. Pengeboran sumur baru juga dilakukan karena lokasi uap yang berpindah,

“Sebetulnya ini untuk menyeimbangkan kapasitas yang sekarang ada,” katanya baru-baru ini.

Adapun dari 3 unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Drajat milik PT Star Energy Geothermal Drajat, produksi tahunan mengalami fluktuasi yang tidak cukup signifikan.

Hanya produksi pada 2013 yang mengalami penurunan 31% menjadi 1.565 Gwh. Sementara, tahun berikutnya yakni pada 2014 mengalami peningkatan 41% menjadi 2.213 Gwh. Hingga 2016, kapasitas produksi tetap berada di atas 2.000 Gwh.

 Menurutnya, sebagai pembangkit energi baru terbarukan (EBT), geothermal lebih ramah lingkungan dibandingkan tenaga lainnya seperti batu bara.

Setidaknya PLTP Drajat milik PT Star Energy mampu menghasilkan listrik berkapasitas 271 MW dengan memanfaatkan energi panas dan tekanan geothermal untuk menggerakkan turbin. Panas bumi yang digunakan pun kembali diijenksikan ke dalam tanah.

"Kami juga peduli jangan sampai pembangkit panas bumi yang ada mengganggu berdampak negatif pada ekosistem," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper