Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALFI : PR Presiden Baru Adalah Perbaiki Indeks Logistik Nasional

ALFI memiliki harapan tersendiri siapa pun yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia peroide 2019-2024.
Ilustrasi - Kegiatan logistik pergudangan/Reuters-Jason Lee
Ilustrasi - Kegiatan logistik pergudangan/Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Logistik Forwarding Indonesia (ALFI) memiliki harapan tersendiri siapa pun yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia peroide 2019-2024 pascapelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, pada Rabu (17/4/2019).


Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menuturkan bahwa siapapun yang terpilih sebagai pemimpin Indonesia pada Pilpres kali ini, sejumlah pekerjaan rumah seperti memperbaiki indeks performa logistik masih harus dikerjakan.


Dia bercerita sudah mengusulkan sejak lama pembentukan lembaga khusus transportasi dan logistik yang sifatnya berupa adhoc seperti yang Thailand lakukan.


"Pemerintah Thailand 10--20 tahun lalu membentuk badan khusus transportasi dan logistik, badan ini bukan bersifat tetap, bersifat adhoc [sementara]. Logistik itu ada keterkaitan antarlembaga, harus membentuk visi yang sama, mengembangkan mata rantai pasok. Sejak itu, Logistics Performance Index Thailand menjadi nomor dua di Asean dan masuk 20 besar di dunia sementara Indonesia masih tercecer di posisi 46," terangnya kepada Bisnis, Rabu (17/4/2019).


Selain itu, dia menerangkan saat ini Asean dalam kontribusi ekonomi dunia berada di posisi ke-6 dan dalam 10 tahun yang akan datang dapat mencapai posisi 4 besar, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan 'kue' ekonomi yang ada.


"Kami harapkan pemilu berjalan dengan lancar aman, itu yang perntama, kedua tentunya untuk presiden terpilih bisa lebih baik lagi. bagaimana bisa mengoptimalisasi infrastruktur yang bisa mendukung kegiatan logistik termasuk sisi moda transportasinya," ungkapnya.


Menurutnya sejumlah pekerjaan rumah harus segera diselesaikan oleh para pemimpin baru, seperti mata rantai pasok, peningkatan daya saing ekspor, dan menumbuhkan investasi baru.


"Tentunya diharapkan dengan investasi baru ini bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi kita, dari posisi 5,2% jadi 6% bahkan 7%. Dengan begitu, angka pengangguran semakin berkurang," ungkapnya.


Sementara itu, terkait logistik dalam negeri, salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengoptimalkan infrastruktur yang sudah dibangun menjadi lebih bermanfaat. Dia juga mengakui peran pengusaha untuk mengisi ruang-ruang kawasan industri di luar pulau Jawa menjadi salah satu hal yang harus dipacu.


"Jangan terlalu fokus di Jawa, banyak infrastruktur di luar Jawa, khususnya di Indonesia timur harus kita perhatikan lagi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper