Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

67 Persen Bos Keuangan AS Yakin Resesi Terjadi Tahun Depan

Berdasarkan data Duke CFO Global Business Outlook Survey, sejumlah Chief Financial Officer (CFO) atau pejabat keuangan di Amerika Serikat khawatir resesi ekonomi di negaranya akan terjadi pada kuartal III/2020.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Berdasarkan data Duke CFO Global Business Outlook Survey, sejumlah Chief Financial Officer (CFO) atau pejabat keuangan di Amerika Serikat khawatir resesi ekonomi di negaranya akan terjadi pada kuartal III/2020.

Dikutip dari situs Duke University dan Monex Investiondo Futures, survei yang dirilis Rabu (17/4/2019) waktu setempat itu memakai responden 1.500 CFO atau pejabat keuangan utama perusahaan terkemuka, termasuk 469 dari Amerika Utara.

Hasil survei menunjukkan bahwa 67% dari mereka yang memperkirakan ekonomi AS akan mengalami resesi pada kuartal III/2020. Selanjutnya, 84% responden percaya resesi akan dimulai pada kuartal I/2021. Namun, 38% responden memperkirakan resesi terjadi lebih cepat pada kuartal I/2020.

“Mayoritas CFO percaya AS akan mengalami resesi 16 bulan dari sekarang. Prediksi resesi ini lebih dekat dari biasanya, dengan dampaknya lebih besar,” papar John Graham, Profesor Keuangan Fuqua School of Business di Duke University dan direktur survei.
 
Namun demikian, hasil survey terbaru masih lebih baik dibandingkan hasil survei pada kuartal IV/2018. Survei sebelumnya menunjukkan tingkat pesimisme yang lebih besar, dengan hampir setengah dari responden memperkirakan resesi pada akhir 2019.

Graham berspekulasi bahwa angka-angka tersebut sangat dipengaruhi oleh anjloknya pasar saham pada kuartal IV/2018, ketika indeks S&P 500 di Wall Street hampir terjun 20% dari level tertinggi pada September 2018.

Kali ini, survei menunjukkan eksekutif sebagai relatif bullish pada 2019, dengan median responden memperkirakan bahwa perusahaan mereka akan meningkatkan pengeluaran modal sebesar 5% selama 12 bulan ke depan. Lapangan kerja di perusahaan juga akan naik 2% dan upah meningkat 3%.

Namun demikian, Graham mengatakan ada tren yang jelas tentang memburuknya optimisme di kalangan CFO Amerika. Tahun lalu, jumlah responden eksekutif yang optimis tentang ekonomi AS mencapai 53,3%, sedangkan saat ini menurun menjadi 24,1%.

Ada sejumlah variabel ekonomi yang mengindikasikan adanya perlambatan perusahaan. Sekitar 47% berpendapat pengaruh PDB, 39% dari pengeluaran konsumen, 31% pengaruh harga komoditas, dan 29% efek kebijakan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper