Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelni : Tol Laut Harus Berlaku Adil untuk Masyarakat Pedalaman

Barang yang diangkut oleh kapal Tol Laut bukan hanya hak masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan, melainkan juga masyarakat pedalaman.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) berbincang dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kanan) saat menghadiri seminar nasional tol laut di atas kapal KM Dorolonda, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/2/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) berbincang dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kanan) saat menghadiri seminar nasional tol laut di atas kapal KM Dorolonda, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/2/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA - Barang yang diangkut oleh kapal Tol Laut bukan hanya hak masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan, melainkan juga masyarakat pedalaman. 


Demikian pendapat Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero) Harry Boediarto dalam acara bedah buku berjudul Memadu Tol Darat dan Laut, Menggugah Keadilan Distributif dan Komutatif yang ditulis Ansel Alaman, Jumat (12/4/2019).


Menurutnya, masyarakat di pedalaman juga harus mendapatkan barang pokok dan barang penting dari Jawa dengan harga yang sama dengan yang ditebus masyarakat di dekat pelabuhan.


"Masalah [keadilan] distributif dan komutatif itu, masyarakat yang di pinggir pelabuhan dan yang di pedalaman punya hak yang sama untuk mengakses barang yang diangkut Tol Laut," kata Harry.


Menurutnya, jalan yang sempit di daerah tujuan selama ini menghambat program Tol Laut menembus pedalaman pulau-pulau luar Jawa. Kontainer-kontainer yang diangkut kapal Tol Laut tidak mungkin dibawa ke pedalaman menggunakan truk besar.


Sebagai solusi, Pelni kini menggunakan kontainer 3 feet agar barang dapat diangkut menggunakan kendaraan yang lebih kecil.  "Seperti beyond cabotage, harus ada beyond tol laut untuk memenuhi aspek keadilan distributif dan komutatif ini," tutur Harry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper