Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kawasan Industri Jadi Yang Teraktif di Properti

Berbeda dengan sektor properti lainnya, kawasan industri justru menjadi pasar yang paling sibuk lantaran banyak mendapat permintaan dari berbagai perusahaan dan tingginya minat dari investor.
/JIBI-Nurul Hidayat
/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Berbeda dengan sektor properti lainnya, pasar industri justru menjadi pasar yang paling sibuk lantaran banyak mendapat permintaan dari berbagai perusahaan dan tingginya minat dari investor, serta keinginan pengembang untuk menambah portofolio di kawasan industri.

Berdasarkan penelitian Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, dari seluruh pasok pasar kawasan industri yang ada dengan total 1,5 juta meter persegi, sekitar 97 persen di antaranya sudah terisi. Angka ini lebih baik ketimbang pasar apartemen yang terisi sekitar 80 persen atau perkantoran yang tidak sampai 70 persen.

Head of Research JLL Indonesia James Taylor mengatakan karena tingkat keterisian yang tinggi, pasar kawasan industri saat ini bisa dikatakan mengalami kekurangan pasok ruang untuk disewakan.

Hal itu menyebabkan perusahaan yang sedang berkembang saat ini, seperti perusahaan dagang elektronik kesulitan mendapat ruang yang bisa disewakan untuk menampung dan melakukan pengiriman barang-barangnya.

“Makanya, sebenarnya saat ini tepat bagi pengembang memanfaatkan kondisi ini untuk mengembangkan ruang industri untuk menambah pasok dan menambah portofolio,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (12/4/2019).

Taylor menambahkan, 2/3 dari seluruh kawasan industri diisi oleh perusahaan 3PL (third party logistic) dengan spesifikasi bangunan berupa gudang moderen. Selain itu, kawasan industri juga diisi oleh perusahaan dari fast moving consumer good (FMCG), perusahaan elektronik, dagang-el, dan industri otomotif.

Kemudian, dari sisi keterisian per lokasi, di Cikarang yang menjadi lokasi pendirian gudang terbanyak, sudah terisi sekitar 99 persen, lalu di Utara dan Timur Jakarta sudah terisi 97 persen, Bekasi, Karawang, Depok, Bogor 100 persen, dan Tangerang 99 persen.

“Saat ini sudah mulai banyak pengembang yang masuk ke lokasi-lokasi yang tadi saya sebutkan, beli lahan, dan membangun, dan banyak investor juga dari luar yang mulai datang ke sini dan kemudian berinvestasi di proyek industrial pengembang lokal. Banyak hal baik yang akan datang di sektor logistik, didorong oleh pertumbuhan populasi dan pertumbuhan serta perkembangan e-commerce,” sambungnya.

Adapun, perusahaan 3PL kebanyakan juga sudah mulai melakukan kerja sama dengan jenis perusahaan lainnya seperti FMCG dan juga dagang-el. Hal ini, menurut Taylor, yang membuatnya menjadi pengisi terbanyak di kawasan industri.

“Perusahaan 3PL misalnya seperti DHL atau Kamajaya Logistik yang lokal sudah bekerja sama juga dengan FMCG seperti unilever, kerja sama juga dengan perusahaan dagang-el untuk membantu penyimpanan dan pengiriman,” jelasnya.

Dari sisi lokasi, Timur Jakarta masih menjadi yang paling popular, tercermin dari keterisian di Cikarang dan Bekasi, dan masih akan ada beberapa tambahan pasok gudang di Timur Jakarta seperti di Karawang, dan juga di Selatan seperti di Bogor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper