Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Berencana Perpanjang Tenggat Waktu Pembiayaan 23 Pembangkit Listrik Energi Bersih

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana memperpanjang tenggat waktu penyelesaian pembiayaan 23 proyek pembangkit listrik energi bersih yang telah melakukan perjanjian jual beli sejak 2017.
Pekerja memeriksa pipa gas metan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas berkapasitas 700 kilowatt di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V Terantam, Kabupaten Kampar, Riau (4/3/2019)./ANTARA-FB Anggoro
Pekerja memeriksa pipa gas metan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas berkapasitas 700 kilowatt di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V Terantam, Kabupaten Kampar, Riau (4/3/2019)./ANTARA-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana memperpanjang tenggat waktu penyelesaian pembiayaan 23 proyek pembangkit listrik energi bersih yang telah melakukan perjanjian jual beli sejak 2017.

Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan pendanaan masih menjadi kendala realiasi proyek pembangkit listrik tenaga (PLT) energi baru terbarukan (EBT). PLN pun menggandeng Tropical Landscape Finance Facility (TLFF) yang akan bertindak sebagai financial advisor antara pemegang proyek dan investor. PLN juga bekerja sama dengan Pembiayaan Investasi Non-Anggaran (PINA) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk membantu pengembang mendapatkan pendanaan.

Menurutnya, pertemuan antara investor dengan pengembang terus dilakukan dalam waktu dekat untuk mempercepat realisasi proyek. Jika terdapat investor yang tertarik melakukan pendanaan pada 23 proyek tersebut kemungkinan masa tenggat waktu penyelesaian pembiayaan yang seharusnya jatuh pada Juni 2019 akan diperpanjang. Jika tidak, kontrak akan diputus dan akan kembali dilelang.

"Kita besok ketemu lagi, mana yang mau diambil kalau ada yang tertarik mau gimana, kalau ada yang tertarik kita perpanjang kalau gak kita amputasi, gitulah kira-kira,” katanya belum lama ini. 

Terdapat 70 proyek pembangkit listrik energi bersih yang telah melakukan perjanjian jual beli atau power purchasing agreement (PPA) antara PLN dengan produsen listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) pada 2017.  Dari 70 PPA tersebut, sebanyak 7 proyek sudah menandatangani commercial operation date (COD) atau operasi komersial pembangkit listrik.

Sementara, ada 29 proyek yang sedang tahap konstruksi, 10 proyek telah menyerahkan jaminan pelaksanaan tetapi belum menyelesaikan pemenuhan pembiayaan atau finansial close (FC), 23 proyek yang belum menyerahkan jaminan pelaksanaan maupun FC, dan 1 proyek indikasi PPA determinasi atau diputus kontrak.

Jika seluruh PPA pada 2017 tersebut terealisasi, akan ada penambahan 1.214,177 MW listrik. Adapun 7 PPA PLT EBT 2017 yang telah beroperasi secara komersial memiliki kapasitas 37 MW. Sementara, 29 PPA yang sedang tahap konstruksi akan menghasilkan listrik mencapai 780,757 MW.

Adapun, PPA yang telah beroperasi yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Nengar di Aceh berkapasitas 1 MW, PLTM Tanjung Tirta di Jawa Tenggah 8 MW, PLTM Sita di NTT 1 MW, Pembangkt Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat di Sumut 18 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang di Bangka Belitung 6 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sawit Graha Manunggal di Kalimantan Tengah 1 MW, dan PLTBg Mitra Puding Mas di Bengkulu 2 MW.

Dari 23 PPA yang belum menyelesaikan pemenuhan pembiayaan, ada 6 yang sedang dijajaki pendanaan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Aek Simonggo di Sumatera Utara berkapasitas 8 Mega Watt (MW), PLTM Aek Situmandi di Sumatera Utara sebesar 7 MW, PLTM Aek Sigaeon di Sumatera Utara 3 MW, PLTM Batu Brak di Lampung 7,7 mW, PLTM Bayang Nyalo di Sumatera Barat 6 MW, dan PLTM Koko Babak di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 2,3 MW.

Sementara, berdasarkan informasi lisan dari pengembang yang diterima PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, PLTM Cimandiri di Jawa Barat dengan kapasitas 4,4, MW diindikasikan diterminasi.

“Kita bantu bridging [menjembatani), ini kan UMKM pemain kecil skala kecil, pemodal lemah kita bantu,” katanya.

Adapun, dalam rencana usaha penyediaan tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2019-2028, target bauran energi pembangkitan dari EBT pada 2025 adalah sebesar 23%. Pada 2019, ditargetkan akan ada 560 MW PLT EBT yang beroperasi pada 2019. Rinciannya, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 190 MW, PLTA 154 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 140 MW, PLT Surya 63 MW, dan PLT Sampah 12 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper