Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Dagang Maret Surplus US$540 Juta

Ekspor pada Maret 2019 naik 11,71% menjadi US$14,03 miliar dibandingkan Februari 2019. Namun angka ini turun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10,01%.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Surplus dagang Indonesia berlanjut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia berada di teritori positif sebesar US$540 juta.

Surplus ini disebabkan oleh dari posisi neraca ekspor yang tercatat sebesar US$14,03 miliar atau lebih tinggi dibandingkan nilai neraca impor sebesar sebesar US$13,49 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan kenaikkan berasal dari surplus nonmigas sebesar US$988,6 miliar. Adapun, neraca migas mengalami defisit sebesar US$448 miliar.

“Situasinya globalnya cukup sulit, tetapi kita Alhamdullilah masih bisa surplus,” ujar Kecuk, Senin (15/04/2019).

Ekspor pada Maret 2019 naik 11,71% menjadi US$14,03 miliar dibandingkan Februari 2019. Namun angka ini turun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10,01%.

Suhariyanto menuturkan peningkatan ini dipicu pertumbuhan ekspor nonmigas yang meningkat 13%. Sementara itu, ekspor migas turun 1,57% karena minyak mentah dan hasil minyak turun.

Berdasarkan sektornya, hampir seluruh sektor meningkat kecuali migas. Pertanian tumbuh 15,91% dari posisi bulan lalu menjadi US$270 juta pada Maret 2019. Adapun, realisasi tahunannya tercatat turun 3,91%.

Neraca Dagang Maret Surplus US$540 Juta

Neraca Perdagangan RI pada Maret 2019-Badan Pusat Statistik

Peningkatan bulanan didorong oleh ekspor tanaman obat, rumput laut, mutiara dan hasil hutan bukan kayu.

Ekspor industri pengolahan mengalami peningkatan 9,48% pada Maret 2019 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$10,31 miliar. Berdasarkan posisi tahunanya, ekspor sektor ini menurun 7,84% dibandingkan Maret 2018. Peningkatan ini didorong oleh ekspor besi baja, logam mulia, tembaga dan kimia dasar organik.

Ekspor pertambangan meningkat 31,08% pada Maret 2019 dari bulan sebelumnya menjadi US$2,36 miliar. Akan tetapi, realisasi tahunannya turun 15,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ekspor tambang secara bulanan yang cukup tajam didorong oleh kenaikan ekspor batubara, lignite dan tembaga. Adapun, ekspor migas turun sebesar 1,57% menjadi US$1,09 miliar pada bulan Maret ini. Adapun, posisi tahunanya tercatat turun lebih dalam lagi sebesar 18,33%.

Total Ekspor 2019
BulanNilai Ekspor (Miliar US$ )
Januari13,93
Februari12,56
Maret14,03

Sumber: BPS

Impor mengalami peningkatan sebesar 10,31% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$13,49 miliar. Namun, posisi ini menurun sebesar -6,76% dibandingkan Maret 2018. Secara bulanan, penurunan tampak pada impor migas yang menurun sebesar 2,70% menjadi US$1,54 miliar.

Secara sektor, peningkatan terjadi di semua sektor. Penurunan tertinggi pada Maret terjadi di sektor konsumsi sebesar 13,49% menjadi US$1,15 miliar didorong oleh impor buah anggur, jeruk mandarin dan kurma meningkat. Suhariyanto menilai hal ini sesuatu yang biasa terjadi pada impor barang konsumsi jelang puasa.

Secara tahunan, impor konsumsi menurun -4,46%. Sektor bahan bak dan penolong mengalami peningkatan 12,34% menjadi US$10,14 miliar pada Maret 2019. Sementara itu, posisi tahunannya menurun 6,78%.

Total Impor 2019
BulanNilai Impor (Miliar US$)
Januari14,99
Februari12,23
Maret13,49

Sumber: BPS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper