Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bilang Pemerintah Sudah Transfer Dana Desa Rp257 Triliun, Begini Faktanya

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan bahwa sebanyak Rp257 triliun telah digelontorkan dari pemerintah pusat ke 74.900 desa hingga 2019.
Suasana debat kelima Pilpres 2019 yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro
Suasana debat kelima Pilpres 2019 yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan bahwa sebanyak Rp257 triliun telah digelontorkan dari pemerintah pusat ke 74.900 desa hingga 2019.

Jokowi berharap dana ini akan ikut membantu pemerataan ekonomi yang menjadi satu isu dalam debat terakhir Pilpres 2019 yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

“Kami transfer dana desa 2019 sebesar Rp 257 triliun ke 74.900 desa yang ada di Sabang sampai Merauke. Ini untuk pemerataan. Ini juga pembangunan desa harus dari desa itu, jadi uang berputar benar-benar di desa itu,” katanya dalam debat kelima Pilpres 2019.

Faktanya

Adapun berdasarkan penelusuran Bisnis, per 2019, pemerintah telah mengalokasikan Rp257,65 triliun.

Alokasi dana desa dari APBN terus meningkat dengan rincian Rp20,67 triliun tahun 2015, Rp46,98 triliun pada 2016, serta masing-masing Rp60 triliun pada tahun 2017 dan 2018. Tahun ini pemerintah menganggarkan sebesar Rp70 triliun.

Dana desa tersebut disalurkan ke seluruh desa di Indonesia dengan formula 77 persen dibagi rata ke seluruh desa.

Sebanyak 20 persen diberikan secara proporsional kepada desa berdasarkan jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, tingkat kesulitan geografis dan luas wilayah. Kemudian, 3 persen sisanya merupakan tambahan kepada desa-desa yang berstatus tertinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper