Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Pajak 10 Persen, Prabowo Janji Bisa Genjot Dua Kali Lipat

Calon presiden 02 Prabowo mengatakan bahwa menurunnya rasio pajak membuat Indonesia kehilangan US$60 miliar dalam setahun.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tiba di lokasi debat putaran terakhir jelang Pemilihan Presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./JIBI-Felix Jody Kinarwand
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tiba di lokasi debat putaran terakhir jelang Pemilihan Presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./JIBI-Felix Jody Kinarwand

Bisnis.com,JAKARTA – Rasio Pajak Indonesia yang berada pada kisaran 10 persen dinilai calon presiden Prabowo Subianto turun drastis bila dibandingkan dengan periode 1997 atau orde baru, pemerintahan Soeharto bisa mendapat 16 persen.

Prabowo mengatakan bahwa menurunnya rasio pajak membuat Indonesia kehilangan US$60 miliar dalam setahun. Ini tentu jumlah yang sangat besar.

“Malaysia dan Thailand tax ratio mereka mencapai 19 persen. Dan mereka sudah melaksanakan program informasi teknologi,” katanya di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Inilah yang membuat negara tetangga bisa membuat rasio pajak Indonesia terpaut jauh. Selain itu, penggunaan komputerisasi membuat keuangan transparan.

“Saya yakin dengan menggunakan teknologi, kita bisa contoh Malaysia dan Thailand dan kembali ke 16 persen bahkan 19 persen,” jelasnya.

Capres nomor urut 02 ini menuturkan bahwa penerimaan negara sangat krusial. Berdasarkankan Komisi Pemberantasan Korupsi, Indonesia seharusnya bisa menerima Rp4.000 triliun setiap tahun. Kenyatannya, Tanah Air hanya menerima setengahnya.

“Berarti ada kebocoran Rp2.000 triliun. Kalau saya bilang sebelumnya Rp1.000 triliun tapi ternyata malah lebih,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper