Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini, Commuter Line Akan Angkut 344 Juta Penumpang

Rata-rata pertumbuhan volume penumpang sepanjang lima tahun terakhir mencapai 17% per tahun.
Ilustrasi - Penumpang menempelkan kartu KRL di gerbang masuk Stasiun Juanda Jakarta, Senin (23/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi - Penumpang menempelkan kartu KRL di gerbang masuk Stasiun Juanda Jakarta, Senin (23/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menargetkan bisa melayani sebanyak 343,54 juta orang sepanjang tahun ini atau meningkat hingga 2,5% dibandingkan dengan target 2018 sebesar 335,6 juta penumpang.


Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti mengatakan bahwa target jumlah perjalanan KRL pada tahun ini sebanyak 980 perjalanan KA (perka). Adapun, realisasi pada 2018 mencapai 938 perka dan kapasitas angkut maksimum hingga 1,35 juta penumpang per hari. 


"Kami menargetkan volume penumpang pada 2019 adalah sebesar 343,54 juta orang. Hingga 7 Maret 2019, realisasi sudah 59,44 juta orang," kata Wiwik, Rabu (10/4/2019).


Dia menambahkan, penambahan perjalanan dari 938 menjadi 980 perka per hari akan dialokasikan untuk lintas Jakarta Kota--Bekasi/Cikarang sebanyak 15 perjalanan, Tanah Abang--Serpong/Parung Panjang/Maja/Rangkas Bitung sebanyak 15 perjalanan, dan Jakarta Kota--Tanjung Priok sebanyak 12 perjalanan.


Rata-rata pertumbuhan volume penumpang sepanjang lima tahun terakhir mencapai 17% per tahun. Rekor realisasi penumpang tertinggi terjadi pada 2017 dengan jumlah 315,85 juta orang, usai dibukanya Stasiun Cikarang pada April 2017 dan Rangkas Bitung pada 8 Oktober 2017.


Pada 2018, lanjutnya, jumlah stasiun yang dilayani sebanyak 79 stasiun dengan jumlah loop 83 kali. Loop adalah satu set kereta KRL dioperasikan untuk beberapa kali perjalanan, mulai pagi sampai malam.


Wiwik menuturkan, untuk mengatasi keterbatasan kapasitas lintas maka dilakukan penambahan kapasitas angkut dengan perpanjangan rangkaian sarana KRL. Pada 2018, KCI mengoperasikan lebih banyak kereta dengan rangkaian 12 kereta (Stamformasi/SF 12) yakni 20 rangkaian dibandingkan dengan 2017. 


Sementara jumlah SF 8 secara bertahap akan dikurangi dan akan digantikan dengan KRL SF 10 dan SF 12. Jumlah yang dikurangi sebanyak 10 rangkaian menjadi hanya 22 rangkaian pada tahun ini. Sebagai gantinya, SF 10 dan SF 12 menjadi masing-masing 36 dan 28 rangkaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper