12th Asian Chemical Fiber Industries Federation Conference 2019

Ketersediaan bahan baku merupakan faktor utama dalam keberlanjutan usaha sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Asia.

Ketersediaan bahan baku merupakan faktor utama dalam keberlanjutan usaha sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Asia. Gejolak dan fluktuasi di pasar serat dunia dalam tiga tahun terakhir menjadi isu krusial bagi produsen TPT dalam mempersiapkan rencana usaha di tengah pertumbuhan konsumsi yang menjanjikan. Asia sebagai penyuplai lebih dari 70 % kebutuhan serat dunia memiliki peran yang sangat signifikan dalam memprediksi kondisi dan tantangan industri ke depan.

Asian Chemical Fiber Industries Federation (ACFIF) merupakan himpunan asosiasi industri serat kimia dan buatan yang menaungi produsen serat se- Asia tersebar di 9 negara, terdiri dari Jepang, China, China Taipei, India, Korea, Malaysia, Pakistan, Thailand dan Indonesia. ACFIF akan mengadakan konferensi ke-12 dengan tema besar “Sustainability of Man Made Fibers” pada 10 – 13 April 2019 di Hotel Conrad, Nusa Dua Bali.

Indonesia, melalui Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) dipercaya sebagai tuan rumah konferensi yang selain dihadiri oleh negara anggota ACFIF, juga akan dihadiri oleh 4 negara peninjau yang terdiri dari Denmark, Kuwait, Jerman dan Swedia.

Konferensi ini merupakan kesempatan penting bagi para pemangku kepentingan untuk memperoleh informasi terbaru dan akurat terkait industri serat kimia dan buatan berikut pengembangannya di samping peluang besar untuk memperluas jaringan bisnis. Acara ini direncanakan akan menghadirkan berbagai pembicara ahli yang berasal dari berbagai latar belakang industri serat buatan baik poliester, rayon dan juga nilon.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum Apsyfi, Ravi Shankar. Beliau mengatakan “Konferensi ini adalah acara yang sangat penting bagi semua pemangku kepentingan dalam menunjukkan dukungan terhadap pertumbuhan industri nasional. Selain itu, ini juga menjadi peluang besar bagi pelaku industri untuk memperluas jaringan bisnis mereka. Pada konferensi ke-12 ini, banyak topik tentang informasi terkini dan akurat mengenai industri serat akan disajikan oleh berbagai pembicara ahli di setiap bidang."

Laporan terbaru dari Japan Chemical Fibers Association (JCFA) memproyeksikan produksi serat kimia dan serat alami masing-masing mencapai 98 juta metrik ton dan 24 metrik ton pada tahun 2025. Hal ini menunjukan bahwa tren serat kimia akan semakin meningkat dalam lima tahun ke depan dibanding dengan tingkat produksi serat alami yang mandek.

Dengan mempromosikan isu teknologi tinggi dan inovasi sebagai kata kunci, Konferensi ke-12 ACFIF akan fokus pada pembentukan pasar di masa depan yang bergantung pada kerja sama lintas industri, penelitian interdisipliner, dan sektor baru. Dalam konferensi ini, para pembuat keputusan akan membahas secara komprehensif dan memberikan data, fakta dan estimasi, serta referensi baru.

Rangkaian acara ini dimulai pada 10 April dengan pertemuan pendahuluan anggota ACFIF, acara ini bertujuan membahas agenda strategi yang akan dibahas selama konferensi berlangsung. Keesokan harinya tanggal 11 dan 12 April merupak puncak acara dan akan dibuka oleh Menteri Perindustrian RI. Semua anggota memaparkan materi dan juga laporan dari setiap Negara, rangkaian konferensi akan ditutup oleh Menteri Perdagangan RI .  Selepas berkonferensi, para delegasi Negara peserta akan diundang dalam acara cocktail party dan gala dinner untuk saling berjejaring, bertukar ide atau sekedar melepas lelah. Pada acara tersebut tuan rumah akan menyajikan tarian daerah Indonesia dan juga pertujukan gamelan bali dari para seniman di Bali yang tergabung dalam padepokan seni Dwi Mekar.

Dalam konferensi nanti, perwakilan tiap Negara anggota akan memaparkan materi penting yang menjadi fokus mereka. Diantaranya Korea Selatan akan mengangkat isu The 4th industrial revolution and the future direction of the Korean textiles & fashion industry”. Delegasi Jepang akan memaparkan materi tentang “Global Mid-term Chemical Fibers Supply/Demand Forecast and Challenges”. Hingga perwakilan India, Mr. R D Udhesi yang memaparkan “Raw Material Trends for Synthetic Fibres”.

Penekanan masa depan industri yang akan mengandalkan serat buatan berikut dengan turunan produknya sebagai serat masa depan adalah salah satu komitmen ACFIF dalam mengedepankan kelestarian lingkungan. Hal ini sesuai dengan perlunya semangat keberlanjutan industri yang senada dengan upaya konservasi lingkungan sebagaimana pesan Menteri Lingkungan Hidup RI dalam paparan kunci yang akan disampaikan diakhir hari pertama konferensi.

Dengan semakin banyak pihak baik dari pemerintahan dan juga swasta yang mendukung konferensi ini, diharapkan perkembangan Industri serat kimia semakin baik dan mampu menghadapi tantangan kedepannnya.

Untuk Keterangan lebih lanjut terkait konferensi ini, dapat menghubungi Bapak Redma (Apsyfi) 081386942607. Dan untuk informasi kepesertaan bisa menghubungi Sdri. Zahrida 081285312867 dan Sdri. Letisia 085747332377.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper