Bisnis.com, JAKARTA - Truk tanki bahan bakar minyak (BBM) akan lebih intens melakukan perjalanan dari Depo BBM Pertamina di Medan menuju Kabupaten Gayo Lues.
Jika sebelumnya hanya ada 2 SPBU di kabupaten termiskin di Aceh ini, setelah diresmikannya program BBM Satu Harga, maka total sudah ada 4 SPBU. Akhirnya, masyarakat di Kabupaten Gayo Lues semakin mendapat kemudahan akses BBM.
Peresmian ini Program BBM Satu Harga ke 129 di SPBU Modular 15.246.54 Rikit Gaib dan titik ke 130 di SPBU Modular 15.246.56. Terangun, Gayo Lues Provinsi Aceh, dilakukan oleh Direktur Bionergi Ditjen EBTKE Andriah Feby Misna dan Deputi Operasi SKK MIGAS Fatar Yani Abdurrahman didampingi Bupati Gayo Lues Muhammad Amru, serta Marketing Branch Manager Pertamina Aceh Awan Raharjo.
Bupati Gayo Lues Muhammad Amru mengatakan daerahnya merupakan yang termiskin di Aceh. Menurutnya, secara geografi Gayo Luea menjadi terluas kedua setelah Aceh Timur.
"Luas daerah yang dimanfaatkan masyarakat untuk berusaha hanya 18%, sisanya masuk dalam kawasan hutan lindung dan taman nasional gunung leuser," katanya, saat dalam sambutannya, Jumat (5/4/2019).
Pihaknya mengapresiasi pemerintah yang telah membangun dua SPBU BBM Satu Harga. Saat ini 4 spbu yang beroperasi melayani sekitar 92.000 warga Gayo Lues.
"Semoga dapat mengurangi permasalahan di sini. Pasalnya, 2 SPBU yang ada belum dapat memberikan pelayanan maksimal," tambahnya.
Menurut pengamatan Bisnis, satu SPBU yang ada sudah berhenti beroperasi pada sore hari. Padahal, aktivitas masyarakat masih berlangsung.
Untuk sampai ke Gayo Lues, tanki BBM Pertamina berukuran 15.000 liter atau 18.000 liter harus menempuh jarak sekitar 380 kilometer dengan waktu sekitar 8 - 9 jam perjalanan dari Depo BBM di Medan.
Deputi Operasi SKK MIGAS Fatar Yani Abdurrahman mengatakan jarak tempuh tersebut menjadi salah satu faktor mengapa sebelumnya pelayanan BBM di Gayo Lues kurang maksimal. Namun demikian, dengan tambahan SPBU, tingkat keekonomian dapat tercapai.
"Saya tidak bisa bayangkan berapa ongkosnya, tapi untuk memenuhi konsep energi berkeadilan hal tersebut dikorbankan," ujarnya.
Sejak 2017 hingga 2019 akan dibangun 170 Penyalur BBM Satu harga secara nasional. Sampai dengan tahun lalu setidaknya telah terbangun 131 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 122 Penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 9 Penyalur oleh PT. AKR Corporindo, Tbk.
Untuk tahun ini ditargetkan Penyalur BBM Satu Harga sebanyak 38 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina (Persero) dan 1 Penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk.
Sebelum adanya Program BBM Satu Harga di Kabupaten Gayo Lues, Kecamatan Rikit Gaib dan Terangun Harga Premium Rp10.000,-/liter dan Solar senilai Rp7.000,-/liter. Setelah Program BBM 1 Harga ini, Harga Premium menjadi Rp6.450,- liter dan Solar 5.150 per liter.
Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), M. Fanshurullah Asa mengatakan, BPH Migas bertanggung jawab terhadap perwujudan tiga keadilan, yaitu Keadilan Ketersediaan, Keadilan Distribusi dan Keadilan Harga di bidang hilir minyak dan gas bumi.
"Kami berharap dengan terbangunnya SPBU Modular di Kabupaten Gayo Lues, Kecamatan Rikit Gaib dan Terangun, Provinsi Aceh ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Aceh khususnya di Kecamatan Rikit Gaib dan Terangun Kabupaten Gayo Lues." katanya, melalui pesan tertulis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1664586373.jpg?w=184&h=104)
