Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Akan Pangkas Produksi Pesawat 737 Max

Boeing Co, perusahaan produsen pesawat asal Amerika Serikat berencana memangkas jumlah produksi bulanan pesawat 737 Max di tengah krisis kepercayaan usai dua kecelakaan fatal yang melibatkan varian baru tersebut.
Logo Boeing/Reuters
Logo Boeing/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Boeing Co, perusahaan produsen pesawat asal Amerika Serikat berencana memangkas jumlah produksi bulanan pesawat 737 Max di tengah krisis kepercayaan usai dua kecelakaan fatal yang melibatkan varian baru tersebut.

Pengiriman pesawat 737 Max ke berbagai maskapai dihentikan setelah dilarang terbang oleh otoritas penerbangan puluhan negara. Pengandangan Boeing 737 Max adalah reaksi menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada 10 Maret. Kecelakaan yang menewaskan 157 penumpang dalam pesawat itu terjadi hanya berselang enam bulan dari kecelakaan Lion Air di Laut Jawa pada akhir Oktober 2018.

Mengutip Reuters, jumlah produksi bulanan akan dipotong menjadi 42 armada dari awalnya 52. Pemangkasan produksi akan mulai berlaku pada pertengahan April. Boeing tidak menyebutkan batas pemangkasan ini dalam pernyataan resmi mereka.

Otoritas Amerika Serikat dan maskapai meyakini 737 Max bisa dikandangkan setidaknya selama dua bulan, namun mereka tak memungkiri larangan terbang bisa berlanjut lebih lama.

Dua kecelakaan yang mengakibatkan 346 nyawa hilang dalam penerbangan Lion Air dan Ethiopian Airlines membuat perakit pesawat konvensional terbesar di dunia itu dalam krisis.

Chief Executive Officer Boeing, Dennis Muilenburg pada Jumat mengungkapkan bahwa pihaknya kini mengetahui rangkaian kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan aktivasi pada perangkat lunak Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) atau sistem anti-stall.

Kendati bakal memangkas jumlah produksi, Boeing mengaku tidak akan mengurangi jumlah pekerja. Mereka menyatakan akan bekerja untuk meminimalisasi dampak finansial.

Dewan perusahaan itu juga bakal membentuk komite yang meninjau bagaimana perusahaan merancang dan mengembangkan pesawat terbang.

"Komite ini merekomendasikan perbaikan pada kebijakan dan prosedur kami untuk 737 MAX dan program pesawat lainnya," ungkap Muilenburg.

Boeing mengatakan pihaknya terus membuat pembaruan dan pengembangan pada perangkat lunak 737 MAX demi mencegah terulangnya kecelakaan serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper