Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesanan Pabrik di Jerman Catat Penurunan Terbesar Sejak 2009

Kemerosotan industri di Jerman tampak belum akan berakhir. Pesanan pabrik di negara berkekuatan ekonomi terbesar di Eropa tersebut mencatatkan penurunan terbesar dalam satu dekade pada Februari.
Manufaktur Jerman./.Reuters
Manufaktur Jerman./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kemerosotan industri di Jerman tampaknya belum akan berakhir. Pesanan pabrik di negara berkekuatan ekonomi terbesar di Eropa tersebut mencatatkan penurunan terbesar dalam satu dekade pada Februari.

Berdasarkan data yang dirilis hari ini, Kamis (4/4/2019), pesanan pabrik pada Februari turun 4,2% dari Januari. Penurunan ini adalah yang terbesar sejak 2009, seperti dilansir Bloomberg. Adapun dibandingkan dengan setahun sebelumnya (year-on-year), pesanan pabrik Jerman pada Februari turun 8,4%.

Penekan terbesar untuk penurunan pada Februari adalah ekspor, yang turun 6%. Tensi perdagangan dan ketidakpastian Brexit menjadi dua faktor kemungkinan di balik kemerosotan ini, selain permintaan yang lebih lemah, terutama di China, untuk mobil dan produk-produk lainnya dari Jerman.

“Cukup mengerikan. Penurunan tajam dalam pesanan baru jelas merusak tanda-tanda tentatif terbaru dari rebound dalam aktivitas global pada kuartal pertama,” ujar Carsten Brzeski, kepala ekonom di ING Jerman.

Kementerian Ekonomi Jerman tak lama kemudian menyatakan bahwa momentum manufaktur akan terus lemah dalam beberapa bulan mendatang, terutama karena kurangnya permintaan eksternal.

Sejumlah perusahaan telah memangkas proyeksi kinerja mereka untuk 2019 akibat perlambatan yang dialami. Bulan lalu, perusahaan manufaktur semikonduktor Infineon merujuk pada berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global dan permintaan pasar yang lebih lemah.

Manufaktur lainnya yang berbasis di Jerman, Osram,  mengacu pada pertumbuhan yang lebih lemah dan ketegangan geopolitik. Sementara itu, BMW AG menyampaikan peringatan mengenai penurunan laba jauh di bawah tingkat yang dicapai tahun lalu.

Memburuknya prospek untuk manufaktur menjadi tanda peringatan lebih lanjut bagi para pembuat kebijakan yang mengawasi ekonomi kawasan euro. Para pejabat Bank Sentral Eropa (European Central Bankl/ECB) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pekan depan untuk menyampaikan pandangan kebijakan terbaru mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper