Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Bisnis di Ethiopia Sangat Besar, Ini yang Harus Dipatuhi Investor Indonesia

Potensi bisnis di Ethiopia tergolong sangat besar. Untuk memasuki pasar yang sangat menjanjikan itu perlu dipahami faktor kunci untuk membuka semuanya. 
Duta Besar RI Al Busyra Basnur (kiri) saat mengunjungi pabrik PT Sinar Antjol, Kamis (28/3), yang terletak tidak jauh dari kota Addis Ababa./Istimewa-Kedubes RI di Ethiopia
Duta Besar RI Al Busyra Basnur (kiri) saat mengunjungi pabrik PT Sinar Antjol, Kamis (28/3), yang terletak tidak jauh dari kota Addis Ababa./Istimewa-Kedubes RI di Ethiopia

Bisnis.com, JAKARTA - Potensi bisnis di Ethiopia tergolong sangat besar. Untuk memasuki pasar yang sangat menjanjikan itu perlu dipahami faktor kunci untuk membuka semuanya. 

"Selain mengenali karakteristik pasar dengan baik, yang paling penting adalah ikuti dan patuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di negara setempat. Selain itu, harus gigih bertemu dengan pejabat yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan apabila ada masalah atau hambatan," demikian paparan Taryat Suratman kepada Duta Besar RI Al Busyra Basnur.

Al Busyra Basnur bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan African Union yang merupakan organisasi 55 negara Afrika.  Sedangkan Taryat Suratman saat ini menjabat sebagai General Manager Peace Success Industry Plc, sister company PT Sinar Antjol, di Addis Ababa.

Paparan soal kiat sukses berusaha di Ethipia tersebut disampaikan Taryat saat Dubes Al Busyra Basnur berkunjung ke pabrik PT Sinar Antjol, Kamis (28/3), yang terletak tidak jauh dari kota Addis Ababa.

Taryat, berdasar keterangan resmi Kedubes RI di Ethiopia yang diterima Bisnis, Jumat (29/3/2019), telah berbisnis di Ethiopia selama hampir 20 tahun.

PT Sinar Antjol adalah satu dari lima perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Ethiopia. Empat perusahaan lainnya adalah PT Indofood, PT Bukit Perak, PT Ungaran, dan PT Sumber Bintang Rejeki.

PT Sinar Antjol mencatat sukses dalam mengembangkan usaha dan menguasai 35 persen pasar Ethiopia. Perusahaan yang memproduksi sabun dan body lotion ini akan berekspansi ke negara-negara tetangga seperti Eritrea, Sudan dan Kenya. Adapun 90 persen bahan baku yang digunakan berasal dari Indonesia.

Duta Besar Al Busyra Basnur menyebutkan banyak pengusaha Indonesia yang berminat melakukan hubungan dagang dan kerja sama investasi di Ethiopia.

“Sebelum memulai tugas tanggal 12 Maret 2019, saya banyak dihubungi oleh perusahaan Indonesia, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah, menyampaikan keinginan untuk melakukan kerja sama ekonomi dengan Ethiopia. Sebab, perusahaan Indonesia tersebut memahami dengan baik bahwa potensi pasar Ethiopia sangat besar. Ethiopia juga menjadi pintu gerbang produk-produk Indonesia untuk pasar Afrika, terutama Afrika bagian timur”, kata Al Busyra Basnur.

Ethiopia adalah negara Afrika dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Menurut International Monetary Fund (IMF) pertumbuhan ekonomi Ethiopia tahun 2018 tercepat di Sub-Sahara Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Kedubes RI di Ethiopia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper