Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi BBM Di Negara Maju Melambat, Negara Berkembang Meningkat

Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak di 27 negara maju mengalami perlambatan setidaknya sebesar 0,2% per tahun dalam kurun 2015 - 2017.
Sosialisasi mengenai safety di SPBU kepada para konsumen di SPBU 44.502.23, Jl. Prof Soedarto, Tembalang Semarang, Senin 18 Februari 2019./Bisnis- Alif Nazzala Rizqi
Sosialisasi mengenai safety di SPBU kepada para konsumen di SPBU 44.502.23, Jl. Prof Soedarto, Tembalang Semarang, Senin 18 Februari 2019./Bisnis- Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA—Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak di 27 negara maju mengalami perlambatan setidaknya sebesar 0,2% per tahun dalam kurun 2015 - 2017.

Berbeda dengan negara-negara berkembang yang konsumsi BBM untuk kendaran meningkat setidaknya 2,3%. China mencatatkan pertumbuhan registrasi mobil baru sebesar 17% per tahun dari 2005 hingga 2017, sementara India meningkat 9% dan Indonesia 7%.

Menurut laporan Global Fuel Economy Initiative (GFEI) yang bekerja sama dengan International Energy Agency (IEA) berjudul Keekonomain Bahan Bakar di Pasar Mobil Utama: Teknologi dan Kebijakan Penggerak 2015 - 2017, memaparkan bahwa penjualan mobil di China, India dan Indonesia meningkat tiga kali lipat sejak 2005, dengan kenaikan terbesar di China.

Negeri Tirai Bambu mencatatkan kenaikan penjualan sebesar tujuh kali lipat lebih tinggi pada 2017 dibandingkan dengan 2005. Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan perlambatan dalam upaya peningkatan efisiensi bahan bakar kendaraan - kendaraan ringan menjadi peringatan.

"Meningkatkan efisienasi bahan bakar kendaraan dapat menghemat uang, mengurangi emisi karbon dan juga mengurangi polusi berbahaya sekaligus meningkatkan keamanan energi," tuturnya dalam laman IEA, Sabtu (23/3/2019).

Menurutnya, diperlukan lebih banyak upaya untuk membalikkan perlambatan dan menempatkan kondisi global pada jalur yang baik menuju ketahanan energi dan keberlanjutan.

Untuk mencapai target pengurangan emisi CO2 yang diperlukan untuk mengurangi kenaikan suhu global dan merealisasikan tujuan Perjanjian Paris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper