Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Global Bond Tetap Dibutuhkan Untuk Bangun Pembangkit Listrik

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tetap membutuhkan penerbitan surat utang global untuk membangun pembangkit listrik sepanjang 2019.
Pembangkit listrik/Ilustrasi
Pembangkit listrik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tetap membutuhkan penerbitan surat utang global untuk membangun pembangkit listrik sepanjang 2019.

Perusahaan setrum negara ini,  setidaknya membutuhkan dana mencapai Rp90 triliun untuk belanja modal, termasuk untuk menggenjot proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan belanja modal tidak hanya berasal dari dana internal, tetapi juga menggunakan global bond. Adapun kas internal akan digunakan untuk pembangunan tranmisi dan gardu induk.

“[Global bond] untuk pembangki. Kan porsinya selalu begitu. Pembangkit itu, kalau dibadingkan dengan lainnya, pembangkit satu, transmisi dan garu induk separuhnya [menggunakan capex],” katanya, akhir pekan lalu di Kementerian ESDM.

Sarwono menjelaskan terkait besaran global bond yang akan diterbitkan, disesuaikan terlebih dahulu dengan kondisi pasar. Pada Oktober silam, PLN juga telah menerbitkan surat utang global senilai US$1,5 miliar.

Sementara itu, untuk tenor yang akan diambil kemungkinan selama 10 tahun dengan penerbitan oblikasi yang diarahkan ke Amerika Serikat dan Eropa pada Semester I/2019.

“Tenornya biasanya kan antara 5 tahun , 10 tahun – 30 tahun ya. Nanti kami lihat, mungkin 10 tahun ya,” tambahnya.

Berkaca dari penerbitan global Bond, Oktober silam, perolehan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi dan program 35 ribu megawatt (MW).

Global bond tersebut diterbitkan sekaligus dalam mata uang dolar Amerika Serikat dan euro, yaitu USD 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$ 500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan 500 juta euro dengan tenor 7 tahun, serta tingkat bunga masing-masing 5,375%,6,25% dan 2,875%.‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper