Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini Bakal Ada Tambahan 15 Bendungan Baru

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian 15 bendungan baru sepanjang 2019. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 65 pembangunan bendungan baru yang digarap sejak 2015.
Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terlihat dari udara, Kamis (24/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terlihat dari udara, Kamis (24/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian 15 bendungan sepanjang 2019. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 65 pembangunan bendungan baru yang digarap sejak 2015.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan gencar dilakukan guna meningkatkan cadangan air. Dia mengimbuhkan, cadangan air terbilang rendah karena hanya 11% dari lahan irigasi seluas 7,2 hektate yang mendapat pasokan air dari bendungan.

Dia menjabarkan, dalam periode, pemerinta membangun 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan. Hingga 2018, sebanyak 55 dari 65 bendungan sudah masuk tahap konstruksi yang mana 14 bendungan sudah rampung dibangun.

“Insya Allah tahun 2019 akan diselesaikan lagi sebanyak 15 bendungan sehingga sampai akhir 2019 akan selesai 29 bendungan. Tahun 2019 juga akan dimulai pembangunan 10 bendungan baru,” jelas Basuki dalam siaran pers, Kamis (21/3/2019).

14 Bendungan yang telah rampung meliputi Bendungan Rajui (Aceh), Jatigede (Jawa Barat), Bajulmati (Jawa Timur), Nipah (Jawa Timur), Titab (Bali), Paya Seunara (Aceh), dan Teritip (Kalimantan Timur). Selanjutnya Bendungan Raknamo (NTT), Tanju (NTB), Mila (NTT), Rotiklod (NTT), Logung (Jateng), Sei Gong (Kepri), dan Sindangheula (Banten).

Sementara itu, Pada 15 bendungan baru yang akan selesai tahun ini yaitu Bendungan Gongseng, Karalloe, Tapin, Passeloreng, Bintang Bano, Way Sekampung, dan Ladongi. Kemudian Bendungan Napun Gete, Ciawi, Sukamahi, Karian, Keureuto, Gondang, Marangkayu, dan Kuningan.

Adapun 10 bendungan yang akan dibangun tahun ini yakni  Bendungan Jenelata, Pelosika, Jragung, Digoel, Tiro, Mbay, Budong-Budong, Ameroro, Tiu Suntuk dan Bulango Ulu. (*)

Basuki mengimbuhkan, pembangunan bendungan tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Secara rata-rata, pembangunan bendungan membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun.

Oleh karena itu, program pembangunan 65 bendungan baru akan rampung seluruhnya pada 2023. Biaya pembangunan seluruhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp 82,5 trliun.

Menurut Basuki, pengoperasian 65 bendungan akan menambah menambah luas lahan pertanian yang mendapat suplai irigasi premium atau irigasi dari air bendungan menjadi 19%-20%. Secara khusus,  29 bendungan yang selesai hingga tahun ini akan memberikan pasokan air 2,15 miliar kubik untuk 258.902 hektare lahan.

Di samping itu, tambahan debit air juga bisa menambah pasokan air baku sebesar 24,86 meter kubik dan potensi listrik 150 megawatt. Kehadiran bendungan juga berpotensi menanbah objek pariwisata di daerah

Basuki menyebut, pasokan air dari bendungan akan membuat pola tanam menjadi teratur dan tidak bergantung pada air hujan. Basuki menyebut, potensi air di Indonesia amar besar. Namun  potensi tersebut tidak bisa ditampung karena ketiadaan bendungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper