Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bencana Palu : PUPR Bangun 21.000 Unit Hunian Tetap Korban

PUPR memastikan akan membangun 21.000 unit rumah hunian tetap untuk korban bencana Palu, Sulawesi Tenggara.
Sejumlah personel Tim SAR menggali reruntuhan bangunan dan rumah untuk menemukan korban di lokasi likuifaksi Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10). Memasuki hari ke-14 pascagempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Donggala, dan Sigi, pemerintah menghentikan proses evakuasi korban, sedangkan tanggap darurat diperpanjang hingga dua pekan kedepan/Antara
Sejumlah personel Tim SAR menggali reruntuhan bangunan dan rumah untuk menemukan korban di lokasi likuifaksi Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10). Memasuki hari ke-14 pascagempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Donggala, dan Sigi, pemerintah menghentikan proses evakuasi korban, sedangkan tanggap darurat diperpanjang hingga dua pekan kedepan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat memastikan akan membangun 21.000 unit rumah hunian tetap untuk korban bencana Palu, Sulawesi Tenggara.

Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menuturkan pihaknya siap mengerjakan rumah hunian tetap ini.


"Tidak ada masalah untuk pembiayaan," kata Basuki di Istana Wakil Presiden, Senin (18/3/2019).

Menurut Basuki, penyediaan rumah untuk korban bencana gempa itu akan dirampungkan pada akhir 2019.

Pembangunan hunian tetap untuk para pengungsi juga dilakukan oleh sejumlah pihak. Pekan lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi mulai pembangunan 1.500 unit rumah bagi para korban bencana ini.

Pembangunan hunian ini dilakukan dilahan seluas 80 hektare lahan milik Pemerintah Kota Palu di Kelurahan Tondo, serta Kelurahan Duyu. Para korban akan dibangunkan rumah dengan luas bangunan 36 meter persegi.

"Huntap ini cukup layak untuk sebuah hunian," kata Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma seperti dilansir Antara.


Dalam pembangunan rumah hunian tetap ini, warga setempat akan dilibatkan sebagai tenaga kerja. Harapannya pekerjaan yang mereka lakukann dapat dapat membantu memulihkan kondisi perekonomian korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper