Bisnis.com, JAKARTA-- Bendungan Mbay yang terletak di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur molor dari rencana awal.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa Bendungan Mbay saat ini masih dalam proses Study Land Acquisition and Resettlement (LARAP). "Saat ini Bendungan Mbay masih dalam proses LARAP," ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/3/2019).
Sebagai informasi, LARAP adalah kegiatan pencarian pola aksi dalam pembebasan lahan, bangunan dan tanaman serta pemindahan penduduk dengan menggunakan pendekatan partisipasi.
Baca Juga
Made menambahkan bahwa proses LARAP ini membutuhkan waktu 1 tahun anggaran sehingga disimpulkan target lelang dan pembangunannya akan kembali molor.
Bendungan ini direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 24.91 meter kubik dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 5.206 hektar, serta menyediakan pasokan air baku sebesar 0,54 meter kubik per detik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel