Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI HONGARIA: DPR Negosiasi Pembebasan Bea Ekspor Kopi ke Hongaria

Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) meminta parlemen Hongaria membantu pengusaha Indonesia untuk mengakses impor gandum.

Bisnis.com, BUDAPEST— Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) meminta parlemen Hongaria membantu pengusaha Indonesia untuk mengakses impor gandum.

Wakil Ketua BKSAP Dave Akbarshah Fikarno menyampaikan bahwa Indonesia saat ini memiliki keunggulan dalam bidang industri makanan olahan, seperti mi instan. Menurutnya, produk mi instan Indonesia sudah terdistribusi secara global dan memiliki pabrik di Eropa.

“Di samping itu permintaan akan gandum di Indonesia saat ini cukup tinggi, sehingga sangat mungkin tercipta peluang baru bagi Indonesia dan Hongaria,” ujarnya dalam jamuan makan siang dengan Parlemen Hongaria, Kamis (14/3/2019).

Ketua Panja Kerja Sama Ekonomi Regional BKSAP DPR RI Juliari Batubara menyampaikan bahwa Indonesia apabila mengimpor gandum dari Hungaria, maka tidak akan dikenakan biaya impor.

“Tetapi apabila Indonesia melakukan ekspor kopi kemasan ke Hongaria, apakah akan diberlakukan kebijakan serupa oleh pemerintah Hungaria,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan Juliari, anggota parlemen Hungaria Lajos Olah mengatakan bahwa kebijakan perdagangan Hongaria tidak bisa sepenuhnya diterapkan sesuai keinginan Hongaria.

“Sebab saat ini Hongaria adalah bagian dari Uni Eropa sehingga harus mengikuti ketentuan yang telah diatur oleh Uni Eropa mengenai perdagangan. Oleh karena itu perlu di bicarakan lebih  lanjut oleh parlemen Hongaria apakah bisa melakukan kebijakan yang resiprokal dengan Indonesia,” tuturnya.

Merespons jawaban Lajos Olah, Juliari bertanya mengenai keuntungan yang optimal dari keanggotaan Hongaria di Uni Eropa. Dalam hal ini dia memberikan contoh bahwa ternyata Hongaria tidak bisa serta merta menentukan kebijakan perdagangannya sendiri dan harus mengikuti ketentuan Uni Eropa.

“Bukankah hal ini cukup menyusahkan Hungaria? Hal ini penting untuk ditanyakan, mengingat Indonesia dalam konteks Asean juga perlu untuk mempersiapkan diri menghadapi Asean Economic Community,” katanya.          

Menanggapi Juliari, Lajos Olah menjawab bahwa lebih banyak keuntungan yang mereka peroleh jika tetap bersama Uni Eropa. Misalnya, peluang dalam hal pendidikan yang terbuka luas bagi masyarakat Hongaria jika ingin bersekolah kawasan di Eropa.

Selain itu,sambungnya, ada peluang ekonomi bagi masyarakat Hongaria yang ingin berkerja di manapun di Eropa. “Keanggotaan dalam Uni Eropa memberikan kesempatan bagi pemerataan ekonomi dan kesejahteraan sehingga disparitas antara negara-negara anggotanya tidak jauh. Inilah salah satu keunggulan dari integrasi regional,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper