Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Wabah Penyakit Kerbau, Kementan Layangkan Surat ke Pemerintah India

Kementerian Pertanian mengirimkan surat resmi kepada Kedutaan Besar India untuk segera menjelaskan wabah penyakit hewan ternak yang terjadi di negara tersebut.
Ilustrasi kerbau/pertanian.go.id
Ilustrasi kerbau/pertanian.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengirimkan surat resmi kepada Kedutaan Besar India untuk segera menjelaskan wabah penyakit hewan ternak yang terjadi di negara tersebut.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian I Ketut Diarmita dalam surat resmi bertanggal 6 Maret 2019 kepada Kedutaan Besar India meminta agar ada kepastian kesehatan daging kerbau yang diekspor ke Indonesia.

"Saya meminta klarifikasi Anda mengenai pembaruan pada situasi PMK dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi wabah PMK di distrik yang disebutkan dalam media massa," tulisnya dalam surat yang disebar kepada media pada Rabu (13/3/2019).

Ketut Diarmita meminta pemerintah India menjawa kelima pertanyaan berikut:

1. Apakah tindakan karantina dikenakan pada perusahaan dengan kasus yang diduga, sambil menunggu diagnosis akhir? Apa prosedur lain yang diikuti sehubungan dengan kasus yang dicurigai?

2. Tunjukkan prosedur pengambilan sampel, pengiriman dan pengujian yang akan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkonfirmasi keberadaan agen patogen.

3. Jelaskan tindakan yang akan diambil untuk mengendalikan situasi penyakit di dalam dan sekitar perusahaan di mana wabah dikonfirmasi.

4. Jelaskan secara terperinci prosedur pengendalian atau pemberantasan yang akan diambil. Dalam hal vaksinasi darurat, tunjukkan sumber dan jenis vaksin dan berikan perincian skema pasokan dan stok vaksin apa pun.

5. Jelaskan kriteria dan prosedur yang akan digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa wabah telah berhasil dikendalikan atau diberantas, termasuk program pengawasan serologis.

Sebelumnya, berdasarkan laporan dari Tribune India, PMK tengah mewabah di salah satu sentra peternakan kerbau terbesar di India, yakni di Punjab. Adapun, 85% dari total populasi penduduk di kawasan tersebut memiliki usaha peternakan kerbau.

Hal itu menjadi ancaman tersendiri bagi Indonesia, yang pada tahun ini memutuskan untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau dari India.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, alokasi dan izin impor daging kerbau sebesar 100.000 ton telah diterbitkan pada Januari 2019. Dalam hal ini menurutnya, Perum Bulog (Persero) ditunjuk sebagai distributor komoditas itu kepada masyarakat pada tahun ini.

Dia pun mengaku tidak terlalu khawatir dengan adanya ancaman PMK terhadap daging kerbau dari India. Pasalnya, menurut dia, Indonesia memiliki Badan Karantina Pertanian yang akan memfilter produk tersebut sebelum masuk ke Indonesia.

Di sisi lain, dia juga menegaskan belum mendapat laporan dari Kementan terkait potensi terhambatnya impor daging kerbau akibat PMK. Dia meyakini, stok impor daging kerbau tahun ini cukup untuk mengakomodasi program intervensi harga daging jelang Lebaran.

Adapun, pada tahun lalu, Indonesia juga memutuskan untuk membuka keran impor daging kerbau dari India sebanyak 100.000 ton. Namun hingga akhir tahun realisasi impor komoditas tersebut mencapai 80.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper