Bisnis.com, TANGERANG — Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan mengembangkan ekosistem online bagi produk yang sebelumnya dijual di pasar rakyat atau pasar tradisional di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden dalam acara Peresmian Pasar Rakyat dan Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2019 di Indonesia Convention Exhibition di Tangerang, Banten, Selasa (14/3/2019).
Presiden mengatakan bahwa dirinya sering mendapatkan keluhan dari pedagang pasar tradisional karena kalah dibandingkan dengan produk yang dijual melalui sistem dalam jaringan (online).
Kepala Negara mengingatkan bahwa Indonesia harus berhati-hati menghadapi situasi ini. "Saya minta Kemendag, pasar-pasar kita, mulai membangun ekosistem online, tapi juga memperbaiki ekosistem offline-nya," kata Jokowi dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita itu.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengambil contoh situasi yang terjadi di China. Menurutnya, mal di China tutup karena kalah bersaing dengan penjualan produk melalui sistem online.
Untuk mendukung penjualan produk di sistem online itu, Jokowi mengatakan kepala daerah seperti walikota atau bupati bertugas untuk membantu pengemasan produk agar lebih menarik.
Salah satu caranya adalah dengan membeli mesin pengemasan yang dananya bisa berasal dari APBD. Jokowi menaksir harga mesin itu sekitar Rp200 juta.
"Siapkan branding, baik warna, baik tulisan, semuanya, sehingga ketika masuk ke pasar, barang itu betul-betul enak dilihat dan enak dijual," kata Jokowi yang menyatakan pengemasan sampai pembuatan merk dari produk yang dijual di pasar rakyat harus dibantu oleh pemerintah.
Jokowi menyatakan pasar rakyat yang tersambung dengan sistem online akan menjadi sebuah kekuatan nasional. Apabila produk pasar rakyat sudah bisa dijual di pasar nasional, Jokowi berharap produk itu juga bisa dijual melalui sistem marketplace di luar Indonesia (global marketplace).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
