Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Industri Manufaktur, Kemenperin Dirikan Politeknik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan akan berkomitmen dalam memacu kinerja ekspor furnitur. Pasalnya, kementerian mencatat potensi bahan baku dalam negeri besar atau mendominasi sebesar 80% dari kebutuhan bahan baku rotan dunia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. /KEMENPERIN
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. /KEMENPERIN

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan akan berkomitmen dalam memacu kinerja ekspor furnitur. Pasalnya, kementerian mencatat potensi bahan baku dalam negeri besar atau mendominasi sebesar 80% dari kebutuhan bahan baku rotan dunia.

Maka dari itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengatakan kementerian telah memfasilitisasi pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Indsutri Kendal, Jawa Tengah. Menurutnya, kreativitas dan inovasi desain produk diperlukan produk dalam negeri agar dapat bersaing dalam kancah global.

"Konsep dual system [pada politeknik tersebut] yang dikembangkan Swiss tersebut, diyakini akan menghasilkan lulusan yang benar-benar sesuai [dengan] kebutuhan masa depan, terutama dalam memasuki era industri 4.0," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/3/2019).

Airlangga menambahkan kementerian menyambut baik sitem ganda yang memiliki komposisi pengajaran yang didominasi praktik atau sebanyak 70%, sedangkan teori berkontribusi 30%. Pembangunan politeknik tersebut, ujarnya, merupakan bagian dari program prioritas Kemenperin dalam pengembangan pendidikan vokasi indsutri.

Airlangga berujar pihaknya berupaya mengoptimalkan potensi industri furnitur nasional melalui beberapa kebijakan seperti program bimbingan teknis produksi, promosi dan pengembangan akses pasar, dan penyiapan sumber daya manusia industri yang kompeten.

Airlangga mengutarakan industri furnitur merupakan salah satu sektor strategis dalam menopang perekonoian nasional. Pasalnya, lanjutnya, industri furnitur berperan penting dalam mendukung kebijakan hilirisasi industri mengingat industri terebut memakai sumber daya alam lokal.

Airlangga mencatat kinerja industri furnitur di Tanah Air menujukkan tren yang positif. Pada akhir tahun lalu, nilai ekspor furnitur berakselerasi sebesar 4% menjadi US$1,69 miliar dari US$1,63 miliar pada realisasi tahun sebelumnya. Adapun, pada akhir 2017 nilai ekspor industri furnitur tumbuh 1,87%.

Di sisi lain, menurutnya, potensi hutan dalam negeri cukup lapang atau seluas 120,6 juta ha. Adapun, hutan industri memiliki komposisi sebesar 10,61% atau seluas 12,8 juta ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper