Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Alokasi Khusus (DAK) Revitalisasi IKM Naik Tipis

Kementerian Perindustrian (kemenperin) menaikkan dana anggaran khusus (DAK) untuk revitalisasi Industri Kecil dan Menengah (IKM). Selain itu, kementerian juga akan menggenjot jumlah unit usaha IKM pada tahun ini.
Pengrajin mengecat kursi dari bahan baku rotan di sebuah industri kecil di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/6/2015). Pengrajin mengaku merasa kesulitan untuk memasarkan hasil kerajinan rotannya dan berharap pemda mendukung usaha mikro kecil menengah tersebut./Antara
Pengrajin mengecat kursi dari bahan baku rotan di sebuah industri kecil di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/6/2015). Pengrajin mengaku merasa kesulitan untuk memasarkan hasil kerajinan rotannya dan berharap pemda mendukung usaha mikro kecil menengah tersebut./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (kemenperin) menaikkan dana anggaran khusus (DAK) untuk revitalisasi Industri Kecil dan Menengah (IKM). Selain itu, kementerian juga akan menggenjot jumlah unit usaha IKM pada tahun ini.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningnsih mengatakan kementerian meingkatkan DAK revitalisasi tahun ini sebesar 2,3% menjadi Rp177,8 miliar dari Rp173,8 miliar pada tahun lalu. Adapun, lanjutnya, kementerian menganggarkan Rp362,2 miliar untuk pembangunan sentra IKM.

"Secara keseluruhan ada anggapan naik sebesar tiga kali lipat di tahun 2019. Munking dikarenakan sudah tidak adanya Ditjen PPI [Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri] yang mengelola DAKsub-bidang pembangunan sentra IKM," jelasnya keada Bisnis, Kamis (7/3/2019).

Jika diperhatikan sejak DAK revitalisasi IKM diluncurkan, pertumbuhan anggaran tahun ini melambat. Pada 2018, anggara DAK revitalisasi IKM tumbuh 7,5% mejadi Rp173,8 miliar dari Rp161,5 miliar. Namun demikian, Gati menyampaikan kementerian akan merevitalisasi banyak sektor IKM pada tahun ini.

Gati mengemukakan IKMdalam negeri harus sudah memenuhi kriteria di era digitalisasi. Kementerian, ujarnya, berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor IKM di setiap daerah dalam menghadapi era industri 4.0.

Gati melanjutkan tantangan yang kerap dihadapi dalam pengembagan IKM adalah akses pembiayaan, kompetensi sumber daya manusia, dan ketersediaan bahan baku. Menurutnya, ke depannya pemerinah akan memfasilitasi program kredit bersubsidi (kredit usaha rakyat/KUR).

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan penyalurkan KUR mencapai Rp140 triliun. Angka itu naik dari penyaluran tahun lalu yang mencapai Rp120 triliun atau setara dengan 97,2% dari target Rp123,8 triliun. Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun ini menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR sebesar 60% dari total. Angka ini meningkat dari tahun lalu yang dipatok 50%.

Secara kumulatif, KUR yang telah disalurkan sejak 2015 hingga akhir Januari 2019 senilai Rp342,1 triliun, yang telah diberikan kepada 14,2 juta debitur dengan rasio kredit bermasalah tetap terjaga sebesar 1,2%.

Di amping itu, Gati menambahkan IKMmemiliki peran cukup dalam mendorong pertumbuhan ekonommi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta yang dinamis. Kementerian mencatat jumlah IKM kini lebih dari 4,4 juta unit usaha dan mampu menyerap 10,1 juta tenaga kerja.

Sepanjang 2015--2019, Gati menyampaikan kementerian menargetkan akan ada 20.000 unit usaha IKM baru. Dengan kata lain, akan ada 4.000 unit IKM per tahun jika dihitung secara rata-rata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper