Bisnis.com, JAKARTA – Platform digital di bidang jasa kepelabuhanan baru-baru ini dikemukakan PT Pelabuhan Indonesia II/IPC sebagai adaptasi terhadap kebutuhan pengguna jasa akan sistem serba digital. Platform ini akan menghubungkan pemilik barang dengan para penyedia jasa kepelabuhanan.
Rencana itu sejalan pula dengan transformasi bertahap IPC dari penyedia infrastruktur di pelabuhan (infrastructure play) menjadi operator pelabuhan (service play), kemudian menjadi koridor perdagangan (ecosystem player).
Di dalam marketplace, produsen, eksportir, dan importir, akan dihubungkan dengan operator terminal, perusahaan bongkar muat, perusahaan pelayaran dan agen, depo kontainer, forwarder, perusahaan trucking, dan gudang.
Mirip platform dagang-el yang lebih dulu lahir, pengguna jasa kepelabuhanan nanti bisa leluasa memilih perusahaan penyedia jasa sesuai preferensi. Saat ini, setiap lini jasa logistik berdiri sendiri. Dalam membereskan urusan di setiap lini, pemilik barang biasanya meminta bantuan perusahaan forwarding.
Platform markerplace jasa kepelabuhanan serupa sudah dilaksanakan di Port of Singapore dan Port of Hamburg.
Dakosy AG, perusahaan software yang didirikan operator pelabuhan bersama agen pelayaran, forwarder, dan firma bongkar muat pada 1982, membangun port community system di Pelabuhan Hamburg Jerman.
Dalam beberapa tahun awal sejak pendirian, Dakosy memperkenalkan platform logistik dan layanan elektronik untuk perusahaan cargo handling dan institusi publik yang terlibat dalam proses transshipment.
Port community system membuat rute kargo di sepanjang rantai logistik transparan bagi semua pihak yang terlibat. Kini, perusahaan yang menawarkan solusi software digital untuk international freight-forwarding itu melayani lebih dari 2.500 klien yang tersebar di seluruh Jerman dan Eropa.
Di dalamnya terdapat perusahaan pelayaran dan agen, importir dan eksportir, bea dan cukai, polisi, pemadam kebakaran, forwarder, operator terminal, operator kereta api, jasa trucking, dan produsen merek ternama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel